Persija Jakarta

Nostalgia Eks Pemain Skuad Persija Juara Tahun 2001: Jarang Dimainkan tapi Lebih Subur dari Bepe

Meski jarang dimainkan secara penuh di musim itu, prestasi mantan pemain ini nyatanya lebih subur dari Bambang Pamungkas kala mengantar Persija juara.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
istimewa/Persija.id
Persija Juara Liga Indonesia Tahun 2001. Meski jarang dimainkan secara penuh di musim itu, prestasi mantan pemain ini nyatanya lebih subur dari Bambang Pamungkas kala mengantar Persija juara Liga Indonesia. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nostalgia salah satu mantan pemain Persija Jakarta saat juara Liga Indonesia tahun 2001.

Meski jarang dimainkan secara penuh di musim itu, prestasi mantan pemain ini nyatanya lebih subur dari Bambang Pamungkas kala mengantar Persija juara Liga Indonesia.

Musim 2001 menjadi salah satu era yang manis bagi Persija dan Jakmania.

Pasalnya, di tahun itu, Macan Kemayoran berhasil menjuarai Liga Indonesia untuk kali pertama.

Macan Kemayoran menyegel gelar juara usai meraih kemenangan 3-2 atas PSM Makassar dalam laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Baca juga: Nyebrang dari Persib ke Persija, Rachmat Afandi Ceritakan Taklukan Hati Bobotoh dan Jakmania

Ketiga gol Persija dicetak oleh Imran Nahumarury di menit ketiga serta dua gol dari bintang muda Persija musim itu, Bambang Pamungkas pada menit 42 dan 47.

Sedangkan PSM Makassar hanya mampu membalas dua gol masing-masing dari Miro Baldo Bento (65) dan Kurniawan Dwi Yulianto di menit 80.

Saat musim 2001, Persija memang diisi skuad mentereng.

Persija Juara Liga Indonesia Tahun 2001
Persija Juara Liga Indonesia Tahun 2001 (istimewa/Persija.id)

Sejumlah pemain berstatus langganan tim nasional memperkuat Macan Kemayoran.

Pemain yang paling disorot kala itu ialah sang striker muda, Bambang Pamungkas.

Dua golnya di partai final membuat Bepe dianugerahi gelar pemain terbaik di musim itu.

Namun untuk urusan jumlah gol secara keseluruhan selama semusim, Bepe sebenarnya masih kalah dengan penyerang muda kala itu yang juga jadi bagian Macan Kemayoran.

Pemain itu ialah Budi Sudarsono yang kala membawa Persija juara di musim 2001 masih berusia 22 tahun.

Meski jarang tampil starter, Budi Sudarsono nyatanya menjadi top skor klub Persija di musim itu.

Baca juga: Pernah di Persija & Persib, Sosok Ini Bingung Kerja di BUMN: Biasa Tendang Bola, Suruh Pegang Laptop

Budi Sudarsono bahkan berada di urutan kedua daftar top skor Liga Indonesia 2001.

Nama Budi Sudarsono satu tingkat di bawah pemain Barito Putera, Bako Sadissou.

Budi Sudarsono menuturkan, di awal kedatangannya ke Persija, dia bukanlah pilihan utama.

"Waktu itu persaingan di Persija ketat sekali hampir semua pemain timnas.

Mantan pesepak bola tanah air, Budi Sudarsono saat berbincang dengan Hamka Hamzah.
Mantan pesepak bola tanah air, Budi Sudarsono saat berbincang dengan Hamka Hamzah. (Youtube Capt Hamka)

Ada Widodo, Bepe, Gendut Doni," ujar Budi Sudarsono saat nostalgia dengan Hamka Hamzah mengenai karirnya di Persija Jakarta seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Capt Hamka, Rabu (30/3/2022).

Namun dengan tekad yang kuat, Budi Sudarsono perlahan mendapatkan kesempatan bermain kendati lebih banyak tampil dari bangku cadangan.

"Dari dulu saya yakin dengan kemampuan saya.

Bukan saya sombong, kalau tidakkita yang motivasi siapa lagi," kata Budi Sudarsono

Siapa sangka berbekal kerja kerasnya, dari yang awalnya tak mendapat tempat, Budi Sudarsono mampu menjadi top skor klub di akhir musim.

"Jadi top skor di Persija,

saya super sub sampai 19 gol," kata Budi.

Baca juga: Keluar dari Persija dan Masuk Persib Bandung, Atep Rizal Mengaku Sempat Kesal: Gak Dihargain

Pindah ke Persija keputusan tepat

Budi Sudarsono menuturkan, keputusannya pindah ke Persija adalah sesuatu yang tepat.

Sebab, selain merasakan gelar juara, saat bermain di Persija, Budi juga mendapatkan kesempatan perdana berseragam timnas Indonesia senior.

"Keputusan saya kala itu tepat pindah ke Persija.

Karena belum satu musim di Persija sudah di timnas dan waktu itu persaingan di Persija ketat sekali hampir semua pemain timnas," papar pemain berjuluk ular piton itu.

Aksi Budi Sudarsono saat berusaha melewati lawannya di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (10/4/2019).
Aksi Budi Sudarsono saat berusaha melewati lawannya di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (10/4/2019). (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)

Dalam kesempatan itu, Budi Sudarsono juga menuturkan bahwa perjalanannya hijrah dari Persebaya Surabaya ke Persija pada musim 2000-2001 itu tak mudah.

Selain diserang pendukung Persebaya karena pindah ke klub rival, Budi Sudarsono menyebut proses perpindahan pemain di kala itu juga cukup ribet.

"Saya semusim di Persebaya ke Persija.

Pindahnya juga ga semudah sekarang, harus ada surat keluar dan ada biaya transfernya walapun kontraknya sudah selesai," tutur pemain yang selalu mengenakan nomor punggung 13 itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved