Bandingkan Bukti Kepemilikan, Warga Ini Memilih Pergi dengan Ikhlas dari Lahan Pancoran Buntu 2
Warga sekaligus mantan Sekretaris RT di kawasan Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan, Didik, mengaku telah diperlihatkan bukti-bukti kepemilikan lahan.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Warga sekaligus mantan Sekretaris RT di kawasan Pancoran Buntu 2, Jakarta Selatan, Didik, mengaku telah diperlihatkan bukti-bukti terkait kepemilikan lahan tersebut.
Didik membandingkan bukti yang dimiliki PT Pertamina dengan pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
"Saya begitu diberitahu Pertamina hak milik ada, ada bukti-bukti segala macam, terus saya bandingkan dengan ahli waris yang selama ini katanya yang punya, tapi gak ada barang bukti," kata Didik saat dihubungi, Kamis (31/3/2022).
Setelah membandingkan bukti-bukti tersebut, Didik memilih untuk meninggalkan lapaknya di Pancoran Buntu 2.
"Akhirnya saya dengan ikhlas pergi dari situ. Dulu orang tua di sana juga pernah ngomong ke saya, 'Dik suatu saat ada pengosongan, udah kamu ikhlas aja. Mana yang terbaik, udah kamu ambil'," ujar dia.
Baca juga: Bakal Segera Dipulihkan, Begini Awal Mula Warga Duduki Lahan Pancoran Buntu 2
Di sisi lain, Didik mengaku telah mendapatkan uang tali kasih dari Pertamina.
Menurutnya, uang tali kasih itu terbagi menjadi tiga klaster sesuai besaran lapak bangunan.
"Terus terang, saya tidak menutup-nutupi. Jadi dari 1-100 meter sekitar Rp 17 juta. 100-300 meter sekitar Rp 38 juta. Terus 300 meter sekian itu Rp 60,5 juta," ungkap Didik.
Didik mengaku pertama kali menginjakkan kaki di Pancoran Buntu 2 antara tahun 1988 hingga 1989.
"Waktu itu masih lahan kosong, belum begitu banyak orang," kata Didik.

Meski demikian, Didik menyebut saat itu sudah ada 27 orang yang menempati lahan Pancoran Buntu 2 dengan mengatasnamakan ahli waris.
Padahal, jelas Didik, ketika itu plang PT Pertamina sudah terpasang di lahan Pancoran Buntu 2.
"Memang ada salah satu yang dipercaya ahli waris untuk mengelola di situ, ya dia bilang bahwasanya lahan itu bukan milik Pertamina," tutur Didik.
Ia mengungkapkan, biaya untuk mengontrak di Pancoran Buntu 2 berkisar Rp 6-7 juta per tahun.