Pilpres 2024
Survei Capres 2024: Elektabilitas Prabowo Terus Turun, Ganjar dan Anies Meroket
Dalam simulasi 7 nama kandidat Capres 2022, elektabilitas Menteri Pertahanan RI juga terus turun.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya tren penurunan elektabilitas Prabowo Subianto.
Pada simulasi jajak pendapat semi terbuka dengan mengajukan 33 nama kandidat calon presiden (capres), elektabilitas Prabowo terus menurun sejak akhir 2021 lalu.
Pada November 2021, elektabilitas 27,5 persen. Kemudian angka ini turun signifikan pada Desember 2021 menjadi 22,4 persen dan kembali turun di Februari 2022 lalu menjadi 21,9 persen.
Berbeda dari Prabowo, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru terus menanjak.
Pada Desember 2021 lalu, elektabilitas Ganjar 18 persen dan Anies 15,8 persen.
Kemudian, pada Februari 2022 lalu elektabilitas Ganjar naik jadi 19,8 persen dan Anies 16,4 persen.
Baca juga: Survei Capres Indikator Terbaru: Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar, Anies Posisi Ketiga
"Jadi, pak Prabowo trennya sedikit turun, kemudian Ganjar dan Anies trennya naik," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (3/4/2022).
Dalam simulasi 7 nama kandidat Capres 2022, elektabilitas Menteri Pertahanan RI juga terus turun.
Pada Februari 2022 ini, elektabilitas Prabowo di kisaran 27,4 persen.

Padahal, pada Desember 2021 lalu elektabilitasnya di angka 29,6 persen.
Burhanuddin menilai, tren penurunan ini terjadi lantaran belakangan Prabowo memang sudah tidak terlihat di depan publik.
"Pak Prabowo tidak pernah pasang baliho, pak Prabowo tidak pernah pencitraan di televisi," ujarnya.
Menurutnya, ini merupakan sinyal bahaya bagi Prabowo bila Ketum Gerindra iru masih punya niatan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau terlalu jauh dari radar publik, itu juga terlalu berisiko buat pak Prabowo, kecuali beliau tidak punya niat maju lagi," kata dia.
Baca juga: Suara Pilu Emak Darmiati kepada Jokowi: Tak Mampu Tebus Ijazah sampai Anak Jadi Tukang Parkir
Baca juga: BEM SI Tegas Tolak Penundaan Pemilu, Massa: Ini Mencederai Kaderisasi Pemuda