Terungkap Dugaan Jatuhnya Atlet Paralayang Tak Sempurna Pakai Safety Belt:Terburu-buru Karena Ini
Ada dugaan menyebut, ia terburu-buru take-off atau lepas landas dari Puncak Gunung Gajah, Desa Nogosaren, Kecamatan Getasan lantaran karena hal ini.
Menurut Heru, paralayang adalah sport-tourism yang memiliki risiko tinggi. Sehingga semua yang mengikutinya harus mematuhi aturan keselamatan.
"Mengenai kejadian kemarin, mungkin korban terburu-buru karena menjelang shalat Jumat, sehingga ada yang tidak dipenuhi. Ini harus ada pendampingan," tegasnya.
Dalam kesehariannya, kata Heru, Yazid dikenal sebagai relawan yang banyak bergerak di bidang kemanusiaan.
Tentu, tragedi ini membikin banyak orang kehilangan sosok Yazid.
Usai kejadian pilu ini, Heru mengingatkan agar bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Khusus di Kabupaten Semarang, paralayang ini menjadi olahraga yang membanggakan karena prestasi yang ditorehkan sangat banyak," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gagal Terbang, Atlet Paralayang Tewas Usai Jatuh di Atap Rumah Warga, Diduga Terburu-buru Jelang Shalat Jumat",