Cerita Kriminal
Perang Sarung Isi Batu Sampai Motor Bodong Berkeliaran Kerap Terjadi di Tangerang Jelang Sahur
Polsek Balaraja mengamankan lima unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat kendaraannya saat menjelang sahur, Rabu (6/4/2022) dini hari.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polsek Balaraja mengamankan lima unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat kendaraannya saat menjelang sahur, Rabu (6/4/2022) dini hari.
Patroli dilaksanakan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan juga pencurian kendaraan bermotor.
"Kegiatan patroli mobile pada bulan Suci Ramadan menjelang sahur untuk mengantisipasi kejahatan jalanan atau street crime," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya.
Selain antisipasi kejahatan jalanan, patroli juga untuk mengantisipasi kenakalan remaja atau anak yang kerap tawuran dengan petasan atau dengan sarung yang ujungnya dililitkan batu
"Sekaligus mengedukasi untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan cara 6M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan juga mengikuti vaksinasi," papar Zain.
Baca juga: Marak Remaja Nafsu Tawuran di Tangsel, Wali Kota Benyamin Davnie Bakal Gelar Ring Tinju
Zain menjelaskan, hasil yang dicapai dari patroli itu adalah diamankan lima unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan surat resmi.
"Sepeda motor pun diangkut ke Polsek Balaraja sampai bisa ditunjukkan bukti kepemilikan yang sah," ujar Zain.

Pada malam sebelumnya, hari ketiga pelaksanaan Ramadan 1443 H diwarnai tawuran perang sarung antar remaja di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Tapi, sarungnya berisikan batu yang banyak sehingga bisa melukai lawannya.
Gangguan ketertiban tersebut ditemukan Polsek Tigaraksa saat menggelar Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di wilayah hukumnya, Selasa (5/4/2022) dini hari.
Operasi Cipkon digelar untuk mengantisipasi aksi balap liar, perang petasan, dan perang sarung.
"Saat melaksanakan patroli, personel mendapati sekelompok remaja yang sedang melakukan aksi tawuran," ujar Zain Dwi Nugroho.
"Juga perang sarung di beberapa lokasi yaitu di kawasan Katomas, Sodong, dan Tapos," sambungnya.

Pasalnya, para remaja itu memodifikasi sarung yang pada bagian ujung sarung diikat atau dibuat simpul.