Anies Baswedan Sebut Macet Jakarta Turun, PDIP: Klaim Gubernur Semacam Pembohongan Publik
Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kemacetan ibu kota yang kian hari kian parah.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kemacetan ibu kota yang kian hari kian parah.
Menurutnya, upaya penanganan macet yang dilakukan Anies saat ini tak berjalan optimal.
"Saat ini memang (lalu lintas) sudah kondisi normal. Tidak jelas bagaimana upaya Pemprov DKI untuk mengatasi kemacetan," ucapnya saat dihubungi, Kamis (7/4/2022).
Hak ini sangat disesalkan Gilbert lantaran belum lama ini Anies mengklaim kemacetan di Jakarta sudah menurun.
Hal ini diungkapkan Anies berdasarkan hasil survei TomTom pada 2021 lalu yang menyebut Jakarta berada di peringkat 46 dari 404 kota termacet di dunia.
Baca juga: Kata Polisi Ini yang jadi Penyebab Jalan-jalan di Jakarta Kembali Macet pada Awal Ramadan
Pada 2021 lalu, tingkat kemacetan Jakarta berada di angka 34 persen atau berkurang 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Saat itu, Anies mengklaim penurunan angka kemacetan terjadi berkat adanya transformasi sistem transportasi yang dilakukan Pemprov DKI di era kepemimpinannya.

Melihat kondisi Jakarta yang kini justru makin macet, Gilbert mengaku ragu dengan klaim yang disebutkan Anies.
Pasalnya, saat angka kemacetan di ibu kota turun, saat itu pula pemerintah tengah melakukan pembatasan kegiatan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.
Kemudian, setelah pelonggaran kegiatan dilakukan pemerintah, kemacetan di Jakarta justru semakin parah.
"Klaim gubernur kemarin sebenarnya semacam kebohongan publik. Kalau saat itu dikatakan kondisi tidak macet, karena WFH dan anak-anak juga tidak masuk sekolah," ujarnya.
"Jadi, sekarang ini adalah kondisi yang ril, bikan yang kemarin," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Jakarta Macet Lagi, Wagub Ariza Ungkap Kondisi Terkini di Ibu Kota: Sekarang Sudah Normal Kembali
Volume Kendaraan Naik 18 Persen
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat ada peningkatkan volume kendaran hingga 18 persen selama sepekan terakhir ini.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, peningkatan volume kendaraan yang menyebabkan kemacetan ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat.
Pasalnya, banyak perusahaan yang kini sudah tidak menerapkan pekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Kondisi ini semakin diperparah oleh banyaknya pekerja yang mau segera pulang agar bisa berbuka puasa di rumah bareng keluarga.
Alhasil, mereka dulu-duluan pulang.
Hal ini kata dia terjadi pada awal bulan puasa
“Pergerakan itu terjadi bersamaan. Dulu sebelum bulan puasa ada orang yang pulang kerjanya jam 4, ada yang pulang jam 5, 6, 7, semua terbagi,” ujar Sambodo, dikutip Kompas.com (6/4/2022).
“Sekarang pada saat bulan Ramadhan terutama pada minggu pertama awal puasa semua orang ingin buka puasa di rumah. Jadi pergerakannya serentak,” kata dia.
Meski begitu, setelah jam buka puasa, arus lalu lintas disebut melandai dan diklaim sudah kembali normal.
Baca juga: Jakarta Macet Lagi, Pemprov DKI Berencana Perluas Ganjil Genap
“Nah pasca buka puasa setengah 7 atau jam 7, jam 8 itu arus lalin udah landai kembali, karena memang titiknya di situ,” ucap Sambodo.
“Ketiga, ada beberapa sekolah yang saat ini sudah melaksanakan ujian. Jadi anak-anaknya masuk. Ujiannya secara offline dan kegiatan sebagainya. Jadi memang ini menambah jumlah volume lalin,” ujar dia.