Di Masjid UGM, Anies Pamer Jurus Jitu Atasi Kemacetan: Tak Ada Drama, Tidak Ada yang Sakit Hati

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pamer jurus jitu mengatasi kemacetan di ibu kota saat menjadi penceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada.

Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadan dengan tema menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045 di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pamer jurus jitu mengatasi kemacetan di ibu kota saat menjadi penceramah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Orang nomor satu di DKI ini menyebut, penyebab kemacetan di Jakarta ialah banyaknya jumlah kendaraan pribadi.

Total ada 13 juta motor dan 3 juta kendaraan roda empat yang dimiliki 11 juta penduduk Jakarta.

"Karena itu, salah satu hal pertama yang kami coba lakukan ketika di Jakarta adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan menambah jumlah kendaraan umum," ucapnya saat ceramah yang disiarkan kanal Youtube Masjid UGM dikutip Jumat (8/4/2022).

Beranjak dari hal ini kemudian Anies dan jajarannya menginisiasi program JakLingko.

Baca juga: Riuhnya Teriakan Presiden untuk Anies Baswedan di Masjid UGM, Ratusan Jemaah Mengerubungi

Orang nomor satu di DKI ini pun langsung mengumpulkan puluhan operator angkot, Metromini, hingga Kopaja.

Anies kemudian menawarkan mereka pengelolaan angkutan umum dengan sistem pembayaran per kilometer.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadan dengan tema menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045 di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadan dengan tema menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045 di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022) (Istimewa)

"Kami buat sistem namanya JakLingko. JakLingko ini sebuah sistem yang dulu, warga dan kendaraan umum, mereka yang bertransaksi, kami pemerintah yang membuat regulasi," ujarnya.

"Ini kami ubah, operator kendaraan kami beli jasanya. Kami beli jasa anda per kilometer per hari," sambungnya.

Para operator angkutan umum pun akhirnya sepakat dengan tawaran itu dan mereka langsung bergabung dalam program JakLingko.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengklaim, JakLingko berhasil diterapkan tanpa mengundang masalah antara pemerintah dan operator.

"Mereka punya kontrak dengan pemerintah untuk dilayani secara bertahun-tahun. Sehingga, mereka mengganti tanpa sakit hati, tidak ada Metromini, Kopaja yang digusur, dan tidak ada drama. Semua selesai tanpa drama," kata dia.

Baca juga: Ceramah Tarawih di Masjid UGM, Anies Baswedan Ingatkan Pentingnya Kesetaraan dalam Membangun Kota

Setelah adanya program JakLingko ini, Anies mengklaim kondisi angkutan umum di Jakarta kini jauh lebih baik.

Ia mengaku kini jarang melihat angkutan umum ugal-ugalan dan ngetem sembarangan di jalan.

Masyarakat ini bisa lebih nyaman dan aman menggunakan moda transportasi umum.

Jumlah penumpang transportasi umum lun diklaim terus meningkat setiap tahunnya.

"Kami pun tidak menduga seperti ini. Dulu, setiap hari di Jakarta yang naik kendaraan umum hanya 350 ribu orang per hari, sesudah dibuat sistem baru, meningkat menjadi 1 juta orang per hari," tuturnya.

Riuh Teriakan Presiden untuk Anies

Teriakan "Presiden, presiden, presiden" menggema usai Gubernur Anies Baswedan memberikan ceramah di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta.

Momen Anies diteriaki 'presiden' ini viral di media sosial usai videonya diunggah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di twitternya (@KRMTRoySuryo2).

Dalam video itu, tampak para jemaah satu masjid mengerubungi Anies sambil meneriaki "Presiden" yang dipekikkan berulang kali.

Mereka berebut ingin menyalami orang nomor satu di DKI ini dan mengabadikannya lewat ponsel mereka masing-masing.

Dari lantai dua masjid kampus yang juga almamater Anies Baswedan ini, jemaah wanita juga terdengar mengelu-elukan nama mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Baca juga: Anies-AHY Bakal Menangi Pilpres 2024 Jika Lawan 2 Pasangan Ini, SMRC Beri Penjelasannya

Sebagai informasi, Anies menjadi penceramah saat salat tarawih di Masjid Kampus UGM pada Kamis (7/4/2022) malam.

Dalam ceramahnya, Anies bersyukur bisa kembali ke almamaternya dan bertemu dengan beberapa teman-temannya semasa kuliah dulu.

"Saya bersyukur sekali bisa kembali ke kampus Universitas Gadjah Mada, dan saya harus sampaikan sebagian dosen-dosen ini adalah teman saya," ucapnya saat ceramah yang disiarkan kanal Youtube Masjid Kampus UGM dikutip TribunJakarta.com, Jumat (8/4/2022)

Anies pun sempat bernostalgia mengenang masa remajanya dulu, ia menyebut, UGM bukan hanya sekedar kampus yang memberinya gelar sarjana.

Anies Baswedan dikerubungi jemaah di Masjid Kampus UGM.
Anies Baswedan dikerubungi jemaah di Masjid Kampus UGM. (Twitter @KRMTRoySuryo2)

"Banyak sekali pengalaman, kalau buat saya, Gadjah Mada itu bukan tempat kuliah saja karena masa kecil saya juga di kampus ini," ujarnya.

"Rumah saya hanya 500 meter di utara kampus. SD saya di SD Percobaan 2," sambungnya.

Pada kesempatan ini, Anies memberikan ceramah dengan tema pengelolaan kota berbasis Environmental Sustainability dalam perspektif Islam.

Ia pun banyak bicara terkait masalah perkotaan, khususnya di DKI Jakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved