Besok BEM SI Demo Skala Besar Geruduk Istana, BEM Nusantara Sudah Pilih Jalur Lain

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan pihaknya memilih tetap berdemonstrasi di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Editor: Acos Abdul Qodir
Dionisius Arya Bima Suci
Massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat 

BEM Nusantara hanya menuntut program-program yang tidak sesuai dengan masyarakat.

Ahmad menyebut jika program pemerintah itu mendukung masyarakat, tentu akan disambut baik.

"Enggak jadi masalah karena mahasiswa ini tidak semua program pemerintah yang harus kita tolak, jika program tersebut baik kepada masyarakat ya nggak ada alasan untuk ditolak, tetapi program pemerintah yang memang kurang berpihak masyarakat memang kita tolak," katanya.

BEM Nusantara menjadi satu di antara perwakilan yang berdialog langsung dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto pada Jumat (8/4/2022) malam.

Ahmad mengatakan pertemuan itu membahas banyak hal, termasuk isu perpanjangan 3 periode jabatan presiden.
Menurutnya, hal itu tidak sesuai dengan UUD 1945.

"Kalau kita kajian secara konstitusi ya seperti itu, dan kami juga ya di satu sisi jika perpanjangan 3 periode presiden ini otomatis kita sudah dalam jalur amandemen UUD 1945, kedua kita sudah mengkhianati reformasi," katanya.

Tuntutan BEM se-Indonesia

Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Senin (11/4/2022).

Dalam unjuk rasa itu para mahasiswa akan menyampaikan sederet tuntutan.

"Iya betul memang kita merencanakan turun aksi kembali ditanggal 11 April," kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal via pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2022).

Ia menyebut aksi unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari yang aksi sebelumnya yang pernah digelar pada 28 Maret silam.

Menurut Luthfi unjuk rasa ini digelar karena pada aksi sebelumnya BEM SI telah mengultimatum Presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengambil sikap atas poin-poin tuntutannya.

Baca juga: Laporan PAD Jakarta saat Pandemi Tembus 100,6 Persen dari Anies Diragukan, Bagian Ini yang Disorot

Namun ternyata hingga saat ini belum ada respons dari pihak Istana.

"Aksi ini lanjutan dari sebelumnya. Sebelumnya kami mengultimatum 6 tuntukan harus sudah dijawab oleh Presiden Jokowi dalam waktu 14 hari. Tapi hingga saat ini belum ada respon dari pihak Istana. Makanya kami menggelar aksi ini untuk menagih janji (Presiden Jokowi) pada aksi sebelumnya," kata Luthfi.

Hal senada dikatakan Koordinator BEM SI, Kaharuddin. Ia menjelaskan aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi sebelumnya pada 28 Maret 2022.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved