Tidak Ngomel Tapi Langsung Ninju Kepala, Terungkap Identitas Provokator Pengeroyokan Ade Armando

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok provokator pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2022), langsung terungkap.

Beredarnya video kekerasan terhadap Dosen Universitas Indonesia itu merekam siapa saja para pelakunya.

Bahkan, wajah si provokator terlihat jelas karena tidak mengenakan masker.

Hanya beberapa jam saja setelah video beredar, identitas provokator yang membuat massa mengganas langsung terungkap.

Foto, nama, alamat, hingga usia terpampang berseliweran di media sosial dan aplikasi pesan singkat.

Baca juga: Beredar Video Ade Armando Dikeroyok Massa Aksi, Tidak Ada Satupun Pelaku Pakai Almamater Kampus

Berpakaian Hitam

Sosok provokator pengeroyokan Ade Armando terekam pada video 20 detik,  mengenakan sweter dan topi hitam.

Pria tersebut terlihat berada di kerumunan orang yang mengepung Ade Armando.

Jika beberapa orng sibuk mengumpat dan mengomeli Ade Armando, pria tersebut diam saja.

Tapi dia bergerak seperti mencari posisi.

Ketika berada di belakang Ade Armando, dia menyerang dengan meninju kepala si dosen.

Tinju pria itu menjadi yang pertama dan memprovokasi aksi pengeroyokan.

Ade Armando dipukul, ditendang hingga diinjak-injak massa.

Bahkan celananya ditarik sampai terlepas.

Pantauan TribunJakarta.com, dari puluhan orang yang mengeroyok Ade Armando, tidak ada satupun yang mengenakan almamater kampus.

Seperti diketahui, almamater merupakan tanda bahwa peserta demo adalah mahasiswa.

Setelah Ade Armando tergelepar penuh darah dan setenga telanjang, aparat kepolisan baru mengevakuasinya.

Bahkan saat dibopong aparat ke dalam Gedung DPR RI, beberapa orang masih mencoba menimpuknya.

Identitas Provokator

Setelah video pengeroyokan, beredar juga di media sosial foto empat pria yang disebut sebagai pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.

Keempat pria yang disebut pelaku pengeroyokan Ade Armando yaitu Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Try Setya Budi Purwanto, serta Abdul Latip.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengonfirmasi bahwa keempatnya teridentifikasi sebagai pelaku pengeroyokan.

"Iya (empat pria) itu yang sudah teridentifikasi sebagai pelaku pemukulan," kata Zulpan saat dikonfirmasi, Senin (11/4/2022).

Dhia Ul Haq beralamat di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ade Purnama memiliki alamat di Kampung Cijulang, Cisarua, Bogor.

Baca juga: Buru Pengeroyok Ade Armando, Pesan Tegas Kapolda: Jika Tak Serahkan Diri, Besok Kami Tangkap

Sementara itu, pria bernama Try Setya Budi Purwanto merupakan warga Lampung dan Abdul Latip adalah warga Sukabumi, Jawa Barat.

"Itu adalah orang-orang yang sudah kami identifikasi sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando," ungkap Zulpan.

Dari empat nama yang diungkap aparat, sosok provokator itu adalah Dhia Ul Haq.

Diungkap Sore Ini

Hari ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjenguk pegiat Ade Armando, di Rumah Sakit (RS) Siloam, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2022).

Fadil mengungkapkan, kondisi Ade Armando sudah semakin membaik meski masih mendapat perawatan.

"Baik-baik saja, sudah makin membaik ya," kata Fadil di lokasi.

Menurut Fadil, Ade Armando tidak bercerita apa pun terkait peristiwa pengeroyokan di depan Gedung DPR RI.

Baca juga: Terkuak Sikap Mulia Driver Ojol saat Ade Armando Dikeyorok, Guntur Romli Kagum: Masih Ada Orang Baik

"Enggak ada cerita dia (Ade Armando), sehat-sehat," ujar mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Di sisi lain, Fadil belum menjelaskan lebih lanjut terkait empat pria yang teridentifikasi sebagai pengeroyok Ade Armando.

"Nanti saya kasih tahu sore ya," tutur Fadil.

Sebagai informasi, demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat kemarin, diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk menyuarakan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden atau Jokowi tiga periode.

Kendati mahasiswa yang mendominasi massa aksi, namun momen pengeroyokan Ade Armando terjadi setelah unjuk rasa mahasiswa selesai.

Saat itu datang massa tidak dikenal dan membuat kerusuhan, termasuk pengeroyokan terhadap Ade Armando.