Formula E
Tegas Ketua DPRD DKI Ngotot Interpelasi Gubernur Anies: 'Kalau Enggak Bener, Emang Dia Siapa'
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ngotot bakal menggulirkan lagi penggunaan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ngotot bakal menggulirkan lagi penggunaan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggelar Formula E.
Pras, panggilan karibnya, pun tak mempermasalahkan pengaspalan sirkuit Formula E yang dikabarkan telah rampung sejak Minggu (10/4/2022) lalu.
"Interpelasi itu beda dengan pengaspalan, jangan disamakan. Ini nyawa yang beda.Kalau berjalan silakan aja berjalan," kata Pras di Gedung DPRD DKI, Rabu (13/4/2022).
Interpelasi yang ngotot digulirkan bukan untuk menjegal Formula E, namun untuk mengetahui aliran dana Rp560 miliar yang berasal dari APBD DKI.
Sebab, lanjut Pras, transparasi dana ini harus jelas dan terbuka kepada masyarakat.
Baca juga: Mantap Gulirkan Lagi Interpelasi Formula E, Ketua DPRD DKI: Saya Akan Agendakan Di Bamus
"Saya iyakan perencanaan kegiatan, saya ketok pada 2019, tapi setelah itu kan cari anggaran, anggaran belum jalan tiba-tiba dia nyelonong Dispora itu melalui perintah Gubernur pinjam Rp 180 miliar itu. Itu masalahnya,"
"Saya tidak pernah, selama Anies Baswedan jadi Gubernur, saya tidak pernah menghambat APBD, tapi kalau enggak bener, emang dia siapa, dia kan sama, dia dipilih rakyat, saya juga dipilih rakyat. Ini ada masalah ini harus dibereskan. Saya ditanya KPK dua kali saya menjelaskan sejelas jelasnya angka itu. Jadi beda aspal, beda interpelasi, beda lagi saya dipanggil," ucap Pras.
Baca juga: Mantap Gulirkan Lagi Interpelasi Formula E, Ketua DPRD DKI: Saya Akan Agendakan Di Bamus
Mantap Gulirkan Interpelasi
Pras mengatakan bakal mengagendakan interpelasi di Badan Musyawarah (Bamus) agar Rapat Paripurna interpelasi Formula E bisa segera dilaksanakan.
Sebab, selama ini pihaknya hanya melakukan skor atau penundaan terhadap interpelasi Formula E.
"Nah di sini saya kan skors, pada saat itu saya skors dan saya akan agendakan di bamus lagi untuk dilanjutkan. Saya akan cabut skors itu. Di sini 33 orang," kata Pras.
Menurutnya interpelasi yang digulirkan bukan untuk menjegal Formula E, namun untuk mengetahui aliran dana Rp560 miliar yang berasal dari APBD DKI.

Politisi PDIP ini berharap pandangan dari 7 fraksi yang menolak interpelasi dapat berubah pikiran.
"Mudah-mudahan teman-teman di 7 fraksi itu ada pemikiran yang berubah sebagaimana fungsi dewan, karena bukan apa-apa, kita punya fungsi seperti itu mempertanyakan hak kita, ada audit BPK loh , itulah terjadi interpelasi. Bukan sekonyong-konyong tiba-tiba ada interpelasi, engga. Ini yang akan kita pertanyakan kepada Pak Gubernur dan Pak Gubernur juga gak boleh paranoid. Hadir dong," imbuhnya.
Pras menegaskan, interpelasi digulirkan bukan untuk menjegal Formula E, tapi untuk mengetahui aliran dana Rp560 miliar yang berasal dari APBD DKI.
"Kami di DPRD DKI Jakarta hanya ingin mengetahui mengenai kucuran APBD senilai Rp 560 miliar untuk pembayaran commitment fee kepada Formula E Operation (FEO)," tulis Pras, dikutip Sabtu (9/4/2022).
Politisi senior PDIP ini menerangkan, interpelasi merupakan hak bertanya legislator pada kebijakan kepala yang berdampak luas di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengaku heran saat dirinya ingin menggunakan haknya itu namun ada sekelompok anggota dewan yang justru melaporkannya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI.
"Saya selalu berusaha untuk patuh lada aturan yang berlaku. Termasuk saat menentukan layak atau tidaknya digelar interpelasi tentang Formula E dalam rapat paripurna pada 28 September tahun lalu," ujarnya.
Walau demikian, ia mengaku merasa lega saat BK memutuskan Prasetyo tidak terbukti melanggar aturan ataupun kode etik.
Oleh karena itu, ia berencana kembali menggulirkan interpelasi yang sempat tertunda 6 bulan lamanya.
"Saya akan kembali menjalankan fungsi pengawasan saya dalam penyelenggaraan balap mobil listrik tersebut," tuturnya.