Menhub Prediksi Jumlah Warga yang Mudik Melonjak 40 Persen jadi 85 Juta Orang Dibanding 2019
Budi menuturkan tiga rekayasa lalu lintas akan dilakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Gerbang Tol Kali Kangkung untuk mencegah kemacetan
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Jumlah warga yang melakukan mudik pada Idulfitri 1443 Hijriah atau 2022 diperkirakan mencapai 85 juta orang atau melonjak hingga 40 persen dibandingkan Idulfitri 2019.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan prediksi lonjakan tersebut disebabkan peniadaan mudik bagi warga selama dua tahun terakhir karena adanya pandemi Covid-19.
"Kenaikan jumlah mudik tahun ini 40 persen dibandingkan 2019 dan memang ini dikarenakan selain sudah dua tahun tidak mudik," kata Budi saat meninjau kesiapan mudik di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (17/4/2022).
Prediksi lonjakan mudik tahun ini juga didasari dari mulai membaiknya sektor perekonomian warga yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 dua tahun sebelumnya.
Guna mengantisipasi kemacetan akibat mudik tersebut Kementerian Perhubungan sudah melakukan rapat koordinasi bersama Korlantas, Pertamina, Kemenkes, dan lainnya.
"Kita sepakati adalah dengan masa mudik dan libur adalah 10 hari kita menghitung bahwa puncak mudik itu pada tanggal 28 dan 29 (April 2022). Kami menerapkan tiga rekayasa lalulintas," ujarnya.
Baca juga: 7.000 Mobil Pemudik Melintas Sehari, Ini Titik Rawan Kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek saat Mudik
Baca juga: Volume Kendaraan Meningkat, Dishub DKI Jakarta Siagakan Personel di Titik Kemacetan
Budi menuturkan tiga rekayasa lalu lintas akan dilakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Gerbang Tol Kali Kangkung untuk mencegah kemacetan arus mudik yakni one way, contra flow, dan juga gage.

Pihaknya juga mengimbau warga melakukan mudik ke kampung halaman lebih awal sehingga terjadi penumpukan kendaraan secara serentak pada arus mudik Idulfitri 1443 Hijriah.
"Walaupun kita sudah lakukan rekayasa lalulintas, masih terjadi suatu jumlah risiko yang bisa dihadapi. Sekali lagi saya mengimbau agar masyarakat melakukan mudik dengan lebih awal," tuturnya.