Tips Mudik Aman Bagi Penderita Diabetes, Simak Penjelasan Dokter

Persiapan yang matang penting dilakukan agar penderita diabetes tetap bisa menikmati momen mudik dengan aman dan nyaman.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Persiapan yang matang penting dilakukan agar penderita diabetes tetap bisa menikmati momen mudik dengan aman dan nyaman. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pemerintah sudah memberikan lampu hijau bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik pada lebaran tahun ini.

Namun melakukan perjalanan jauh terkadang menjadi pengalaman yang tidak mengasyikan khususnya bagi penderita diabetes.

Oleh sebab itu, persiapan yang matang penting dilakukan agar penderita diabetes tetap bisa menikmati momen mudik dengan aman dan nyaman.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, Dip.TH merincikan, setidaknya ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan oleh penderita diabetes menjelang mudik Lebaran.

Salah satunya, ialah tidak menderita kondisi akut.

Baca juga: Hari Diabetes Sedunia, Kenali Gejala Dininya dan Hindari Makanan Ini

"Kondisi akut yang dimaksud adalah kondisi yang baru terjadi yang sifatnya mendadak dan perlu penanganan yang cepat," kata Rudy dikutip dari keterangannya,  Rabu (20/4/2022).

"Misalnya, infeksi berat seperti radang paru-paru dan gula darah yang terlalu tinggi yang menyebabkan pasien sehari-hari masih harus dirawat dan kontrol rutin ke dokter," tambahnya.

Diabetes
Diabetes (Ace Maxs)

Pada dasarnya, diabetes merupakan sebuah kondisi dimana kadar gula darah dalam tubuh tinggi.

Hal ini disebabkan karena tubuh tidak mampu memproses gula yang masuk dalam badan atau tidak memiliki hormon insulin yang cukup.

Dokter Rudy menjelaskan, penyakit diabetes terbagi ke dalam beberapa tipe yaitu tipe 1, tipe 2, diabetes gestasional atau diabetes kehamilan, dan diabetes jenis lain yang disebabkan oleh obat-obatan.

Jenis yang paling sering ditemukan adalah diabetes tipe 2 pada usia lanjut dan diabetes tipe 1 pada anak-anak maupun remaja.

Sedangkan, diabetes gestasional terjadi selama masa kehamilan hingga 3 bulan setelah persalinan.

Sebelum melakukan perjalanan jauh, dokter menyarankan agar penderita diabetes tidak memiliki kondisi akut.

Selain itu, perlu diingat bahwa asupan makanan juga penting diperhatikan bagi penderita diabetes selama melakukan perjalanan.

"Jenis makanan dan minuman, serta waktu makan dan minum obat harus tetap terkontrol selama perjalanan, sesampainya di tujuan, maupun selama masa liburan. Makanannya tidak boleh yang terlalu manis, terlalu asin, terlalu berlemak, berminyak, dan porsi yang terlalu banyak," kata dia.

Baca juga: Manfaat Bawang Putih untuk Penjaga Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Wajib Menyimak

Penting bagi penderita diabetes untuk melakukan pemeriksaan atau kontrol ke dokter sebelum melakukan perjalanan jauh.

Sebaiknya, periksakan diri terlebih dahulu ke dokter apakah gula darah sudah terkontrol dengan baik atau belum, serta ada komplikasi atau tidak.

Hal ini bertujuan agar tidak terjadi komplikasi ketika di perjalanan atau ketika sudah sampai di tujuan.

"Contohnya, jika pasien diabetes dengan penggunaan insulin melakukan perjalanan jauh atau travelling pasti akan terjadi perubahan pola makan, jenis makanan, dan waktu makan.

Hal ini akan memengaruhi kinerja insulin sehingga harus dilakukan pengaturan kembali terhadap dosis insulin tersebut," paparnya.

Hindari duduk terlalu lama saat melakukan perjalanan jauh.

Menurut dr rudy, perjalanan jauh baik melalui jalur darat seperti mobil dan kereta, maupun menggunakan pesawat (long flight) akan meningkatkan risiko terjadinya kaki bengkak pada penderita diabetes.

Kondisi ini diakibatkan karena pembuluh darah primer di kaki tidak bisa memompa darah kembali ke atas.

Sebagai tips, jika diabetesi melakukan perjalanan jauh dengan mobil maka disarankan bisa sesekali berhenti di rest area untuk turun dan berjalan-jalan sebentar atau sering menggerak-gerakan kaki ketika di mobil.

Namun apabila perjalanan dilakukan dengan menggunakan kereta atau pesawat, diabetesi bisa berdiri setiap satu jam sekali atau ke toilet.

Selanjutnya, pastikan untuk tetap melakukan olahraga selama di kampung halaman.

Meski berkumpul dengan keluarga di kampung halaman adalah hal yang menyenangkan, namun penderita diabetes disarankan untuk tidak melupakan olahraga selama mudik.

Baca juga: Segera Obati Kencing Manis Alias Diabetes Pakai 5 Ramuan Tradisional Ini, Tertarik Coba?

Ia mengatakan, olahraga penting untuk menjaga gula darah tetap stabil dan membuat badan menjadi lebih bugar.

Adapun frekuensi olahraga yang dianjurkan, dilakukan sebanyak 5 kali per minggu dengan durasi minimal 30 menit.

"Setelah melakukan perjalanan panjang, diabetes baiknya kembali ke dokter untuk kontrol gula darah selambat-lambatnya 7-10 hari setelah pulang berlibur.

Hal ini dikarenakan, selama perjalanan tentu aktivitas berubah, pola makan, dan waktu makan juga akan berubah atau bahkan bertambah, sehingga ada risiko gula darah akan bertambah dengan cepat," imbuhnya.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved