Tuntut Hak Pesangon, Ratusan Buruh Unjuk Rasa di Depan Pabrik Minyak Goreng Tanjung Priok

Mereka menuntut hak dari tempatnya bekerja di pabrik minyak goreng Pluit, Penjaringan, dan gudang produsen minyak goreng Bimoli.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPRTMM-SPSI) Jakarta berunjuk rasa di Jalan R. E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPRTMM-SPSI) Jakarta berunjuk rasa di Jalan R. E. Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/4/2022). 

Mereka menuntut hak dari tempatnya bekerja di pabrik minyak goreng Pluit, Penjaringan, dan gudang produsen minyak goreng Bimoli yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Ketua Pimpinan Daerah FSP RTMM SPSI DKI, Kusworo mengatakan, aksi unjuk rasa ini berawal dari adanya PHK yang dilakukan PT Salim Ivomas Pratama terhadap enam karyawan. 

"Karena (enam karyawan) sudah memasuki masa pensiun dan yang kedua karena memang ada yang meninggal dunia. Makanya perhitungannya tadi tidak sesuai dengan perjanjian kerja bersama (PKB) kita," kata Kusworo di lokasi.

Kusworo menuturkan, pihaknya sudah beberapa kali mengadukan tuntutan mereka ke Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sudinakertrans) dan Energi Jakarta Utara.

Baca juga: Tentang Usulan Pesangon Dosen dan Tendik, Ini Penjelasan Universitas Mercu Buana

Beitu pula upaya mediasi dari pihak kepolisian ke perusahaan, namun tak membuahkan hasil.

"Ternyata juga tidak ada solusi yang terbaik. Terpaksa dari teman-teman pimpinan unit mengadakan aksi unjuk rasa ini, karena memang sudah buntu," ucap Kusworo.

Kusworo berharap dengan adanya aksi unjuk rasa ini pihak perusahaan bisa memberikan kejelasan dengan membayar pesangon keenam rekan kerjanya.

Jika dalam waktu dekat tuntutan buruh tidak digubris, maka pihaknya akan mencoba bertemu dengan perwakilan pemilik perusahaan pertengahan Mei nanti.

"Jika nanti di pertengahan jalan ada win-win solution buat kita, maka aksi seperti ini akan kita stop, karena kita ambil aksi sesuai dengan koridor kita," ucap Kusworo.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved