Balita di Tarakan Bermental Baja: Bertahun-tahun Disiksa Orangtua, tapi Terlihat Mandiri dan Ceria

Bermental baja, bocah 3 tahun di Kota Tarakan, Kalimantan Utara terlihat ceria meski jadi korban penganiayaan orangtuanya bertahun-tahun.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Tribunnews.com
Ilustrasi kekerasan. Kisah bocah berusia 3 tahun asal Kota Tarakan memilukan. Sudah bertahun-tahun jadi korban penganiayaan orangtuaya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bermental baja, bocah 3 tahun di Kota Tarakan, Kalimantan Utara terlihat ceria meski jadi korban penganiayaan orangtuanya bertahun-tahun.

Pada usianya yang masih 3 tahun, bocah berinisial F ini dipaksa mandiri dan tangguh.

Kisah hidupnya memilukan, ia menjadi korban penganiayaan ayah tiri, RM dan ibu kandungnya, IR selama 2 tahun.

Sekujur tubuhnya luka, bukti bahwa bocah malang tersebut mengalami 2 tahun bak neraka di kediamannya di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Selumit Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Namun, penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan orangtuanya seakan tak berpengaruh banyak bagi mental dan psikisnya.

Baca juga: Kondisi Tubuh Bocah 3 Tahun di Tarakan Memilukan, Sudah Minta Ampun tapi Terus Dianiaya Bapak & Ibu

Bocah malang tersebut sangat ceria dan mudah bergaul ketika diajak bermain Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Tarakan, Maryam.

Bahkan ketika F disuapi makanan, ia menolak dan lebih memilih makan sendiri.

"Saat kami kasih makan, dia tidak mau disuapi, semua lauknya dia ambil sendiri dan dia makan sendiri,"

Ilustrasi balita.
Ilustrasi balita. (Tribunnews.com/Net)

"Peristiwa yang dialaminya seakan memaksa dia tidak bergantung dengan orang lain. Dia seperti dipaksa mandiri," ucap Maryam dikutip TribunJakarta.com, Senin (25/4/2022).

Dari wajah balita perempuan tersebut, bak terbebas dari beban setelah lama terkurung di 'penjara' rumah.

F jadi korban penyiksaan setelah ibu kandungnya menikah lagi.

Mirisnya bukannya membela, ibu kandung F justru ikut menganiaya anaknya tersebut bersama sang suami.

F tidak pernah mendapatkan perhatian orangtuanya.

Ia selalu dibiarkan berbuat semaunya, ditinggalkan dalam rumah, bahkan jarang mendapat makanan.

Di usianya 3 tahun, berat badan bocah malang itu hanya 7 kilogram.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved