Persija Jakarta

Jadi Legenda di Klub Lain, Tak Banyak yang Tahu 2 Bintang Ini Tak Nyaman di Persija karena Jakmania

Setidaknya ada dua pemain asing yang sangat bersinar di Liga Indonesia tapi tak banyak yang tahu jika mereka pernah tak nyaman di Persija Jakarta.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Super Ball/Feri Setiawan
Setidaknya ada dua pemain asing yang sangat bersinar di Liga Indonesia tapi tak banyak yang tahu jika mereka pernah tak nyaman di Persija Jakarta karena tak mendapat perlakuan hangat dari Jakmania. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Setidaknya ada dua pemain asing yang sangat bersinar di Liga Indonesia tapi tak banyak yang tahu jika mereka pernah tak nyaman di Persija Jakarta karena tak mendapat perlakuan hangat dari Jakmania.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pendiri The Jakmania, Bung Ferry.

Bung Ferry mengulas hal itu untuk mengingatkan para Jakmania zaman now agar lebih bijak dalam mengkritik pemain.

Pasalnya, bila kritik yang mereka lontarkan lebih ke arah cacian maka bisa saja membuat pemain tak nyaman berada di Persija dan memutuskan hengkang.

Dituliskan Bung Ferry, pemain terbaru yang dianggap kurang bersinar di Persija namun nyatanya tampil bagus di klub lain yakni Renan Silva.

Baca juga: Bung Ferry Sindir Mental Jakmania Zaman Now: Generasi Instan Bisa Bikin Pemain Persija Tak Nyaman

Namun, jauh dari itu, ujar Bung Ferry, ada dua pemain asing yang namanya sudah melegenda di sepak bola Indonesia yang nyatanya pernah berkarir buruk di Persija.

Pemain pertama yang menjadi legenda di klub lain tapi dikucilkan oleh Jakmania saat berada di Persija ialah Anoure Obiora.

Obiora diketahui menjadi bagian dalam generasi emas Sriwijaya FC yang mampu mengawinkan dua gelar di tahun 2007 silam.

Salah satu tokoh pendiri The Jakmania, Tauhid Indrasjarief alias Bung Ferry.
Salah satu tokoh pendiri The Jakmania, Tauhid Indrasjarief alias Bung Ferry. (Instagram Bung Ferry)

Mungkin sudah banyak Jakmania yang lupa bahwa striker asal Nigeria itu pernah berkarir di Persija.

"Striker produktif ini sebelumnya pernah bermain untuk Persija di Piala Emas Bang Yos," tulis Bung Ferry di akun Instagramnya, Senin (25/4/2022).

Di turnamen Piala Emas Bang Yos itu penampilan Obiora memang tak memuaskan.

Dia pun menjadi sasaran kritik tajam Jakmania yang kala itu memenuhi Stadion Lebak Bulus.

"Keesokan harinya, Obiora menghilang tanpa pamit, Persija batal mengontrak dia," tulis Bung Ferry.

Pemain asing lainnya yang memiliki karir cemerlang di Liga Indonesia sampai bisa dikatakan sebagai seorang legenda namun tak punya cerita manis di Persija ialah Christian Gonzales.

Baca juga: Ambisi Thomas Doll Bawa Persija ke Level Teratas Buat Rumor Macan Kemayoran Kedatangan Pasukan Anyar

Tak banyak yang tahu bahwa striker naturalisasi itu pernah nyaris menjadi bagian Persija.

Namun dia tak jadi berseragam Macan Kemayoran karena kurang mendapat sambutan hangat dari Jakmania.

"Di Menteng, El Loco (julukan Gonzales) pernah mencoba mengadu nasib di Persija,

Selalu mendapat teriakan negatif dari tribun yang dihadiri The Jakmania, akhirnya El Loco merasa tidak nyaman dan memutuskan masuk ke Persik Kediri.

Klub Liga 2, RANS Cilegon FC perkenalkan Cristian Gonzales
Klub Liga 2, RANS Cilegon FC perkenalkan Cristian Gonzales. Tak banyak yang tahu bahwa striker naturalisasi itu pernah nyaris menjadi bagian Persija.(Instagram @Rans.cilegon.official)

Ternyata disanalah karirnya melesat," papar Bung Ferry.

Bung Ferry tak mau pengalaman pahit itu terulang akibat kritikan tak dewasa yang dilontarkan para Jakmania kepada pemain Persija.

Sebab, menurut Bung Ferry, banyak sikap Jakmania generasi zaman now yang malah bisa membuat pemain justru tak kerasan bermain di Persija Jakarta.

Dia menyebutnya sebagai Jakmania generasi instan.

Bung Ferry merujuk pada penampilan tiga pemain muda Persija di musim lalu yakni Adrianus Dwiki Arya, Ilham Rio Fahmi dan Muhammad Ferari yang pernah mendapat kritikan pedas Jakmania sampai diserang di akun media sosialnya.

Bung Ferry khawatir bila kritik terlalu keras yang lebih mengarah pada cacian justru akan membuat para pemain menjadi tak betah bermain di Persija Jakarta.

Meskipun diketahui salah satu tugas suporter adalah memberikan kritik kepada tim pujaannya.

"Kadang kritik itu memang bisa memotivasi pemain untuk membuktikan dia bisa lebih baik.

Tapi tidak jarang pula kita temui kritik yang berlebihan hingga membuat si pemain merasa tidak nyaman," tulis Bung Ferry.

Terlebih, ujar Bung Ferry, saat ini adalah era media sosial dimana sudah seperti tidak ada jarak lagi antara pemain dan suporter.

Pemilik nama asli Tauhid Indrasjarief itu pun tak segan menyebut banyak Jakmania zaman now yang minta serba instan.

"The Jakmania generasi sekarang banyak yang bisa kita sebut generasi instant," tutur Bung Ferry.

Salah satu indikator Jakmania instant, ujar Bung Ferry, yakni selalu menyuarakan keunggulan Persija sebagai tim yang sudah 11 kali meraih juara dan satu-satunya yang tidak pernah terdegradasi sejak awal berdirinya.

"Predikat itu membuat mereka punya tuntutan tinggi untuk Persija dalam setiap pertandingannya," papar Bung Ferry.

Kerap lemparkan kata Out

Selain itu, lanjut Bung Ferry, yang menjadi ciri para Jakmania instan yakni terlalu mudahnya melemparkan kata out kepada pemain yang dirasa tak memuaskannya.

"Padahal tidak ada satupun pemain di muka bumi ini yang bisa selalu tampil baik," ujar Bung Ferry.

Bahkan seorang Bambang Pamungkas pun, ujar Bung Ferry, pernah selama satu musim tidak mencetak gol.

"Bepe selamat dari sasaran caci maki suporter karena dalam tim masih terdapat alternatif striker yang bisa diandalkan," beber Bung Ferry.

Saat ini Persija sendiri merupakan tim yang banyak diperkuat para pemain muda.

Keberadaan suporter yang bijak dalam memberikan kritik begitu berperan untuk menentukan karir dan masa depan pemain itu sendiri.

"Sekarang semua tergantung kita.

Apakah kita mau memainkan peran sebagai suporter yang selalu berusaha membangkitkan motivasi pemain atau justru kita termasuk golongan Generasi Instant dimana caci maki dan kata "out" dianggap sebagai solusi untuk prestasi," tegas Bung Ferry.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved