Cerita Kriminal
"Maafin Babe ya THR-nya Diambil Begal," ujar Petugas PPSU ke Anaknya usai Dianiaya Gangster di Jalan
Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Ray menggendong anaknya Ravip usai kejadian apes yang menimpanya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SAWAH BESAR - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah menggendong anaknya Ravip usai kejadian apes yang menimpanya.
Sembari gendong, Ray meminta maaf kepada anaknya karena uang tunjangan hari raya (THR) dari kelurahan raib.
"Maafin babe ya, THR-nya diambil ama begal," katanya kepada bayi berusia 2,5 tahun itu pada Rabu (27/4/2022).
Rencananya, uang THR itu akan digunakan untuk beli baju anak-anaknya.
"Rencana beli baju untuk anak dan untuk zakat fitrah," lanjutnya.
Baca juga: Babak Belur Dipukuli Gangster dan Duit THR Raib, Petugas PPSU: Hari Apes Enggak Ada di Kalender
Tragedi subuh mencekam itu terjadi di Jalan Mangga Besar Raya, tepatnya depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (27/4/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kisah kriminal itu bermula saat Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mangga Dua Selatan, Ray Prama Abdullah sedang membersihkan jalan tersebut.

Saat itu, suasana jalan raya sedang sepi-sepinya.
Tiba-tiba saja Ray dihampiri oleh rombongan gangster. Seingatnya ada sekitar 4 sampai 5 motor.
Tubuhnya langsung disergap sejumlah orang.
"Jadi ada yang memiting saya, saya kaget. Kemudian perut bagian kanan saya dipukul. Setelah itu, wajah saya baru dipukuli," katanya kepada TribunJakarta.com di kediamannya pada Rabu (27/4/2022).
Ketika perut bagian kanannya kena pukul, Ray mengaku tak sadar.
Baca juga: Uang THR Dirampas Gangster, Petugas PPSU Hanya Bisa Pasrah: Kalau DIbunuh Nanti Malah Jadi Tersangka
Sebab, kebetulan saat itu ia sedang tak makan sahur.
"Ketika perut dipukul saya lemes dan ngeblank," lanjutnya.
Selain babak belur dianiaya, uang tunjangan hari raya (THR) segepok yang baru diambil dari atm turut raib dibawa kabur gangster.
Ia berharap para pelaku segera ditangkap polisi dan dijerat dengan hukuman yang seberat-beratnya.
"Saya mikir gini, kalau pelaku begal saya bunuh nanti saya yang jadi tersangka. Kan repot, jadi viral nantinya itu yang saya khawatirkan juga," katanya.

Pemuda lainnya langsung membuka tas pinggang Ray lalu tangannya merogoh isi dalam tas.
Begitu ada uang segepok, tangannya pun langsung menyambarnya.
Uang itu baru diambilnya di ATM tak jauh dari lokasi tempatnya menyapu.
Ketika mau melawan, mendadak celurit dan diacungkan ke leher Ray.
"Udah diem aja lu," kata Ray menirukan ucapan pelaku lainnya yang memegang celurit.
Ray jelas tak berani melawan rombongan gangster itu. Sebab, ia kalah jumlah.
Menurutnya, rombongan gangster yang merampoknya bukan pembegal atau perampok yang sudah menguntitnya dari jauh.
"Kalau feeling sih enggak diikutin. Tapi ini rombongan gangster yang suka wara wiri di sini," jelasnya.
Baca juga: Subuh Mencekam, Petugas PPSU Dirampok Gangster di Sawah Besar, Duit THR Rp 4,4 Juta Raib
Uang THR Raib
Uang itu, lanjut Ray, sebenarnya merupakan tunjangan hari raya (THR) dari kelurahan.
Uang setara gaji pokok senilai Rp 4,4 juta itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan istri dan anaknya.
"Saya ambil uang THR di atm untuk kebutuhan keluarga entah buat beli baju, bahan makanan buat berbuka puasa," katanya.
Beruntung, Hp dan kunci motornya tak ikut-ikutan diambil paksa.
Sebab, letak kedua barang itu berada di kantong lain dalam tas selempangnya.

Ray masih syok usai kejadian apes yang menimpanya.
Ia sedih mengapa kejadian ini menimpanya.
"Pertama, Yah syok sih ya. Kedua, saya sedih kenapa harus saya yang mengalami ini. Apa mungkin saya punya salah?" ujarnya.
Bila dirinya sudah tenang, Ray rencananya akan bikin laporan ke Polsek Sawah Besar.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom mengatakan setelah mengetahui informasi itu, pihaknya langsung mengecek ke lokasi.
"Benar infonya, ketika kita mendapatkan info tadi pagi, anggota saya sudah langsung mendatangi tkp untuk mengeceknya," kata Maulana. (*)