Cerita Kriminal
Reaksi Balita yang Disiksa Orangtua saat Disuapi Makan Bikin Heran, Petugas: Dia Dipaksa Mandiri
Bermental baja, bocah 3 tahun di Kota Tarakan, Kalimantan Utara terlihat ceria meski jadi korban penganiayaan orangtuanya bertahun-tahun.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Memang jarang dikasih makan. Waktu kami jemput di rumahnya, orangtuanya tidak ada,"
"Dia hanya makan rebusan kerang, jadi kalau ada mie instan itu terbilang masih mending karena ada yang dia makan," tutur Maryam.
Maryam mengatakan, kasus F tergolong kasus anak yang unik.
Baca juga: Balita di Tarakan Alami 2 Tahun Bak Neraka, Ibu Kandung Bukannya Membela Malah Ikut Menganiaya
Perkembangan nalar dan tingkah laku serta psikisnya, seakan tidak terganggu atas penyiksaan yang dialaminya terus menerus dalam kurun waktu sekitar dua tahunan ini.
Ia sangat ceria, banyak bercerita terkait dunianya, dan memiliki kepribadian mandiri yang jarang ditemukan pada korban kekerasan anak lainnya.
Sekujur tubuh penuh luka
Sekujur tubuh F penuh luka dari kepala sampai jempol kaki.
Luka-luka itu didapatkan F imbas dua tahun jadi pelampian kekesalan bapak tiri dan ibunya.
"Sekujur tubuh dari kepala sampai jempol kaki semua penuh luka,"
"Ada bekas luka lama, bekas cakaran, kulitnya biru biru akibat cubitan,"
"Dan hasil visum dokter, ditemukan juga luka bakar diduga bekas sundutan rokok," tutur Maryam.
Luka-luka baru tersebut cenderung infeksi.
Terparah ada luka di kepala bekas benturan yang perlu perawatan khusus.
"Dari wawancara kami ke sejumlah tetangga, F sering menangis meminta ampun, dia sering didengar berteriak 'jangan, sakit',"
Baca juga: Tak Cuma Dijatuhkan dari Motor, Ibu Hamil & 2 Balita Harus Lihat Imam Keluarganya Diperlakukan Keji
"Tantenya juga cerita sebelum puasa ini, ibunya tarik dia, kepalanya dibenturkan ke tembok, sungguh kasihan nasibnya," tutur Maryan.