Perairan Teluk Bima Berubah Seperti Gurun Pasir: Ikan Sampai Mati, Warga yang Makan Keracunan
Lapisan berwarna cokelat yang cukup tebal itu seperti minyak dan diduga merupakan limbah dari Depo Pertamina yang mencemari air laut.
Pasalnya kondisi sampel berubah, ketika disimpan terlalu lama.
"Tadinya jelly dan buih ini banyak, tapi kemudian semakin berkurang. Jadi besok kami ambil ulang," pungkasnya.
Sementara, Pihak PT Pertamina Bima mengaku, tidak mengetahui asal muasal limbah yang menumpuk di depan deponya tersebut.
Manajer Pertamina Bima, Dieveri Bayu Permana saat menemui warga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolres, Sekda, DLH Kota Bima hingga Dinas Kelautan dan Perikanan.
Dari hasil koordinasi ini, disepakati dilakukan pengujian sampel terhadap limbah tersebut di laboratorium yang berkompeten.
"Terkait kondisi ini, kami belum tahu asal muasalnya," tegasnya.
Pernyataan pihak Pertamina ini keluar, setelah digerudug sejumlah warga yang gerah dengan sikap Pertamina, dianggap tidak berikan penjelasan apapun.
Padahal limbah tersebut, menumpuk di depan wilayah kerja Pertamina.
Warga Keracunan
Karena banyaknya ikan yang mati akibat limbah itu, nelayan tidak bisa melaut.
Akhirnya enelayan dan warga meangkapi ikan mati untuk selanjutnya dikonsumsi.
Namun imbasnya tidak terduga, warga yang memakan ikan mati itu keracunan.
Seorang warga Desa Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bimadi antaranya.

Ia dilarikan ke Puskesmas Soromandi karena berdasarkan Informasi yang diperoleh media, warga bernama Habibah perempuan usia 50 tahun tersebut keracunan setelah mengonsumsi ikan laut yang diambil saat limbah memenuhi perairan Teluk Bima pada Rabu (27/4/2022).
"Iya benar, ada satu orang," jawab Kepala Desa (Kades) Lewintana Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, Hidayat, saat dikonfirmasi via ponsel.