Perairan Teluk Bima Berubah Seperti Gurun Pasir: Ikan Sampai Mati, Warga yang Makan Keracunan
Lapisan berwarna cokelat yang cukup tebal itu seperti minyak dan diduga merupakan limbah dari Depo Pertamina yang mencemari air laut.
Hidayat berharap, sebagai perwakilan pemerintah di tingkat desa meminta pihak yang berwenang dan terkait dengan persoalan limbah di Teluk Bima, segera memastikan apa sebenarnya.
Jangan sampai ada simpang siur yang lama, sehingga masyarakat tidak diedukasi.
"Untuk sementara ini, saya sudah himbau warga saya untuk tidak konsumsi ikan yang diambil tadi siang," tandasnya.
Akademisi Minta Laboratorium Kredibel
DLH Kota Bima akan mengirim sampel limbah ke laboratorium untuk memastikan kandungannya hari ini, Kamis (28/4/2022).
Kalangan akademisi mengingatkan pemerintah agar tidak main-main dengan pemeriksaan ini.
Sebab persoalan tersebut berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
"Kita sebagai institusi pendidikan, telah bentuk tim advokasi jika ada indikasi atau ditemukan kejanggalan dalam penanganan kasus limbah ini," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Bima, Ridwan, Kamis (28/4/2022).
Kepada TribunLombok.com, Ridwan menyampaikan, sejumlah catatan yang harus diperhatikan otoritas terkait.
Pertama, harus memastikan lembaga atau laboratorium kredibel dan dapat dipercaya.

Kedua, pihak PT Pertamina Bima harus mengeluarkan pernyataan, mengecek fasilitas yang dimiliki tidak ada yang bocor.
"Ini juga menjadi saran bagi Pertamina, agar dipercaya publik dan tidak tergiring opini seperti sekarang," tegasnya.
Ketiga, pihaknya meminta ada lembaga lain yang bersifat independen sebagai pendamping atau penengah, yang juga lakukan uji sampel.
Ini menjadi penting, untuk menjaga rasa percaya publik atas pengujian sampel oleh pemerintah dan Pertamina.
Ridwan menyampaikan poin keempat, meminta kepada otoritas terkait segera mengambil langkah cepat.
Persoalan ini harus disikapi secara serius, karena berkaitan dengan kehidupan orang banyak, apalagi warga Bima rata-rata konsumen ikan laut.
Baca berita seputar Perairan Teluk Lombok yang tercemar di TribunLombok.com