Guru Ngaji Dikeroyok Pemuda
Terungkap Jumlah Pelaku Pengeroyok Ustaz Qomar hingga Babak Belur di Kuburan, 5 Orang Ini Diperiksa
Kapolsek Cilandak Kompol Multazam memastikan pelaku pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar (49) tak sampai belasan remaja
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Kapolsek Cilandak Kompol Multazam memastikan pelaku pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar (49) tak sampai belasan remaja.
Berdasarkan keterangan korban saat pemeriksaan, pengeroyokan dilakukan oleh 7 orang.
"Dari keterangan korban bahwa pelaku yang telah melakukan pengeroyokan dilakukan kurang lebih 7 orang," kata Multazam saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).
Menurut Multazam, sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP) juga memberikan keterangan serupa.
"Dalam perkara ini kami telah melakukan pemeriksaan para saksi yang berinisial MRS, K, R alias B, NJ, dan S," ujar dia.
Baca juga: Maafkan Bukan Berarti Selesai, Ustaz Qomar Minta Para Pelaku Pengeroyokan Tetap Diproses Hukum
Sementara itu, Ustaz Qomar mengatakan, pengeroyokan terhadap dirinya terjadi pada H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022) pagi.
Ketika itu, Ustaz Qomar bersama anak dan keponakannya sedang melakukan aktivitas ngaji kubur di pemakaman wakaf tersebut.

Di saat yang bersamaan, datang sekelompok remaja hendak berziarah. Menurut Ustaz Qomar, jumlahnya mencapai 15 orang.
"Tiba-tiba ada yang masang petasan di tengah kuburan itu, saya kan kaget. Yang lagi ziarah di situ juga kaget," kata Ustaz Qomar saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/5/2022).
Merasa tersanggu dengan suara petadan itu, Ustaz Qomar kemudian menegur sekelompok remaja tersebut secara sopan.
"Yang lain kan juga terganggu kan. Saya tegur, 'bang, mohon maaf, ini kuburan. Kita lagi pada ngaji, yang lain lagi ziarah. Tolong jangan pasang petasan'," ujar dia.
Untuk beberapa saat, lanjut Qomar, belasan remaja itu terdiam.
Baca juga: 2 Kali Ustaz Qomar Tegur Remaja Main Petasan Sebelum Dikeroyok, Respon yang Pertama Bak Nantangin
Namun, tak lama kemudian, salah satu remaja kembali menyalakan petasan.
"Saya balik badan, tiba-tiba der (suara petasan). Kesannya kok malah kayak nantangin," tutur Ustaz Qomar.