Tak Larang Pendatang ke Jakarta, Wagub Ariza: Ini Kota Bersama, Tapi Pastikan Sudah Dapat Pekerjaan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan tak akan menggelar operasi yustisi untuk mencegah masuknya pendatang usai libur lebaran.

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (19/4/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan tak akan menggelar operasi yustisi untuk mencegah masuknya pendatang usai libur lebaran.

Sebagaimana diketahui, fenomena banyaknya pendatang yang me]njamur di Jakarta usai lebaran memang lazim terjadi.

"Sejauh ini tidak dilakukan operasi yustisi ya," ucapnya di Balai Kota, Senin (9/5/2022) malam.

Ariza menyebut, operasi yustisi tidak dilaksanakan lantaran Jakarta merupakan kota yang terbuka bagi semua orang.

Oleh karena ini, Pemprov DKI tak bisa melarang siapa pun datang ke ibu kota.

Baca juga: Waduh, Pemprov DKI Pertimbangkan Ganti Nama Stadion JIS, Takut Langgar Undang-Undang

"Jakarta ini kota bersama, kota bersama tidak hanya milik warga Jakarta, tapi milik semua. Bahkan, warga asing pun boleh datang ke Jakarta," ujarnya.

"Jadi, kami tidak pernah ada pembatasan, apalagi pelarangan orang datang ke Jakarta," sambungnya.

Walau demikian, Ariza meminta para pendatang untuk lebih dulu memperhatikan pekerjaan yang akan dilamar.

Sebab, para pendatang dikhawatirkan justru menambah angka pengangguran di ibu kota.

"Tolong diperhatikan kembali apakah apakah sudah jelas, tempat bekerja di mana, apa pekerjaannya, fasilitasnya apa. Jangan sampai nanti mendapat informasi salah lalu datang ke Jakarta tidak mendapat pekerjaan seperti yang diharapkan," tuturnya.

"Kemudian nanti di Jakarta menjadi pengangguran atau tidak jelas statusnya, tidak jelas tinggal di mana, bekerja di mana, akhirnya menimbulkan masalah lain," sambungnya.

Orang nomor dua di DKI ini pun mengingatkan bahwa semua orang harus mengadu nasib di Jakarta.

Ia pun mendorong agar setiap warga bisa mendorong pembangunan di kampungnya masing-masing.

"Mari kita bangun kampung kita masing-masing, desa kita masing-masing, kota kita. Banyak tempat pekerjaan yang lain yang bisa kita kerjakan di desa, di kampung, di kota kita masing-masing," kata Ariza.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved