Hepatitis Akut di Jabodetabek
Usai Lebaran, Pemkot Tangerang Waspadai Penyebaran Covid-19 dan Ancaman Hepatitis Akut
Selepas kepergian bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1443 H, Pemerintah Kota Tangerang mulai mewaspadai ancaman Hepatitis Akut.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Selepas kepergian bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1443 H, Pemerintah Kota Tangerang mulai mewaspadai ancaman hepatitis akut.
Sebagaimana diketahui, Hepatitis akut telah memakan beberapa korban jiwa di Indonesia.
Korbannya pun rata-rata adalah anak kecil di bawah umur bahkan balita.
Padahal, hingga saat ini Kota Tangerang masih dibayang-bayangi kengerian Covid-19.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah meminta, masyarakatnya untuk melaporkan kedatangannya di Kota Tangerang selepas mudik.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Kemungkinan Besar Penyebab Hepatitis Akut Adalah Adenovirus Strain 41
Masyarakat dapat melaporkan ke perangkat pemerintahan setempat.
"Kita (Pemkot Tangerang) ingin membangun kesadaran masyarakat, kan di wilayah ada ketua RT dan RW. Untuk selanjutnya diverifikasi, agar tidak perlu dilakukan operasi yustisi," ungkap Arief yang ditemui di Kantor Kecamatan Tangerang, Selasa (10/5/2022).

Selain kedatangan penduduk, Arief juga menjabarkan upaya Pemkot dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 pasca-Idulfitri.
Terutama hepatitis misterius yang saat ini terjadi wilayah lain di Indonesia.
"Kasus harian Covid-19 masih terkendali, walaupun masih ada penambahan kasus tapi jumlahnya tidak signifikan,"
"Skrinning masih terus dilakukan oleh Dinkes, selain memasifkan program vaksinasi Covid-19 dan swab secara acak," beber Arief.
Pasalnya, Pemkot Tangerang juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media sosial dan juga berbagai pihak.
Baca juga: Belum Ditemukan Kasus Hepatitis Akut di Kota Tangerang, Warga Diminta Waspada
Seperti rumah sakit, klinik serta melalui kecamatan sebagai langkah mitigasi kasus hepatitis dan Covid-19 agar dapat melakukan skrinning lebih masif.
"Tentu ini perlu tanggung jawab bersama dengan masyarakat untuk memeriksakan kondisi jika mengalami gejala," tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi soal bahayanya Hepatitis akut ke setiap rumah sakit dan puskesmas.
Sebab, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya.
"Sudah sejak sepekan lalu, atau akhir April 2022. Kita sudah edarkan atau sosialisasikan ke rumah sakit dan puskesmas," ujar Dini saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).

Kendati demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.
Lantaran, selain Kemenkes tengah menginvestigasi penyebabnya di DKI Jakarta.
Kata Dini, dugaan kasus serupa juga belum ditemukan di Kota Tangerang.
"Sampai saat ini tidak ada laporan. Tapi kami tetap waspada, agar terlokalisir sumber awalnya," tutur Dini.
Terpenting, yang harus dilakukan di rumah adalah tetap menjaga protokol kesehatan.
Apa yang sudah diterapkan pada saat menghadapi Pandemi Covid-19, jangan kendor diterapkan untuk mencegah virus yang menyerang liver tersebut.
"Pastikan tetap pakai masker, mencuci tangan dengan bersih, masak dan makan makanan yang matang dan dipastikan kebersihannya," papar Dini.
Baca juga: 5 Hal Tentang Hepatitis Akut Misterius yang Harus Diluruskan Menurut Pakar Epidemiologi, Apa Saja?
Serta, mendeteksi secara dini dan membawa ke fasilitas kesehatan segera setelah ditemukan gejala-gejala seperti penurunan kesadaran, demam.
Lalu warna urin seperti teh, BAB berwarna pucat, kulit kuning, gatal, mual, muntah, nyeri sendi.