Sapi di Cakung Diperiksa Petugas Pemprov DKI, Penyebaran Wabah Ini Diantisipasi
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan pengecekan kesehatan ternak dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulu
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan pengecekan kesehatan di penampungan sapi Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengatakan pengecekan kesehatan ternak dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Satu per satu sapi yang berada di kandang milik seorang penjual dicek kesehatan mulai dari mulut, kuku hingga suhu tubuh diperiksa petugas dokter hewan dari Dinas KPKP DKI Jakarta.
Dari hasil pemeriksaan di kandang sapi Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dan empat wilayah Kota lain di Provinsi DKI Jakarta hingga kini belum ditemukan ada kasus hewan ternak terinfeksi PMK.
"Sampai saat ini dan mudah-mudahan seterusnya, dari lima wilayah yang kami turunkan petugasnya tidak terindikasi gejala klinis mengarah ke PMK," kata Suharini, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: 1 Anak di Jakarta Barat Meninggal Karena Hepatitis Akut
Di Jakarta Timur sendiri pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh tingkat Sudin KPKP Jakarta Timur sebanyak 2.100 ekor meliputi 875 sapi, 5 ekor kerbau, 771 ekor kambing, dan 449 ekir domba.
Pemeriksaan dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada hewan ternak di wilayah DKI Jakarta yang terpapar PMK sebagaimana kasus di Jawa Timur dalam beberapa waktu terakhir.

"Hewan yang memiliki PMK menujukan gejala, pertama suhu badan akan tinggi. Kalau lebih parah lagi gejala akut mulutnya lepuh seperti sariawan, bernanah, kuku kopek dan layu," ujarnya.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, Suharini menuturkan pihaknya juga melakukan proses sterilisasi kandang untuk memastikan kebersihan kandang para hewan ternak.

Dia mengimbau para pengelola ternak menjaga kebersihan kandang sehingga seluruh hewan tidak terpapar penyakit yang dapat membahayakan bila dagingnya dikonsumsi.
"Pertama kuncinya bio security itu adalah kebersihan dari kandang sendiri kemudian dari pelaku peternaknya. Karena bisa jadi kami selaku petugas, kemudian kawan-kawan peternak justru carrier-nya," tuturnya.