Hepatitis Akut di Jabodetabek

Selain 21 Kasus Hepatitis Akut Misterius, Ternyata Ada 24 Kasus Baru Gejala Hepatitis di Jakarta

Ia pun meminta warga Jakarta, khususnya anak-anak, untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
ist/kompas.com
Ilustrasi pasien hepatitis akut misterius 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan adanya temuan 24 kasus baru gejala hepatitis.

Namun, orang nomor dua di DKI ini memastikan 24 kasus tersebut belum masuk dalam kategori hepatitis akut misterius yang kini tengah merebak di Jakarta dan beberapa kota lainnya.

"Di luar itu, memang ada lagi 24 kasus kategori hepatitis yang umum, biasa gejala. Namun, masih dalam bentuk gejala hepatitis, belum diketegorikan hepatitis akut," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.

Wagub asal Gerindra ini pun mengimbau seluruh warga DKI Jakarta untuk lebih berhati-hati terhadap penyebaran virus Hepatitis ini.

Ia pun meminta warga Jakarta, khususnya anak-anak, untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kami juga butuh dukungan media mainstream dan media online lainnya atau medsos untuk membantu agar masyarakat Jakarta, khususnya anak-anak untuk memastikan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Ahmad Riza.

Baca juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius di Jakarta Melonjak jadi 21, Sebagian Besar Usia di Bawah 16 Tahun

Baca juga: 1 Anak di Jakarta Barat Meninggal Karena Hepatitis Akut

"Dan selalu melaksanakan prokes secara patuh, disiplin serta bertanggung jawab dan hindari tempat-tempat umum, seperti kolam renang, arena bermain, tempat bermain, dan tempat makan bersamaan itu agar dihindari," lanjutnya.

Tiga Anak Hepatitis Akut Misterius Meninggal Dunia

Ilustrasi Hepatitis
Ilustrasi Hepatitis (Tribunnews.com)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengumumkan terjadinya kenaikan temuan kasus hepatitis akut misterius di ibu kota dari 3 menjadi 21 kasus dalam dua pekan terakhir.

Sebanyak 14 dari 21 penderita hepatitis misterius tersebut berusia di bawah 16 tahun alias anak di bawah umur.

"Dari 21 kasus, 14 orang (termasuk 3 yang meninggal) berusia kurang dari 16 tahun," ujarnya melalui layanan pesan singkat seperti dikutip TribunJakarta.com, Kamis (12/5/2022).

Adapun tujuh kasus lainnya berusia di atas 16 tahun dan tidak masuk kriteria kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya sebagaimana data WHO.

"14 orang yang berusia kurang dari 16 tahun, semua masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan hepatitis (belum semua lengkap jenis pemeriksaan Hepatitis A-E) sehingga semua kasus masih berstatus 'pending clasification'," lanjutnya.

Baca juga: Waspada, Kasus Covid-19 di DKI Mulai Alami Tren Peningkatan Usai Libur Lebaran

Sebanyak tiga penderita dari 21 kasus hepatitis akut misterius tersebut meninggal dunia. 

"Yang 21 itu di Jakarta, tapi yang korban sudah tiga. Kami berharap yang meninggal tidak bertambah lagi," ujarnya.

Ketiga anak ini meninggal meninggal hanya dalam kurun waktu dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Sebelum meninggal dunia, ketiganya sempat menjalani perawatan intensif di RSCM setelah mendapat rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Adapun gejala yang ditemukan pada ketiga anak ini ialah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurun kesadaran.

Lantaran belum diketahui pasti penyebab pasti penyakit ini, Kementerian Kesehatan memutuskan meningkatkan kewaspadaannya.

Terlebih, badan kesehatan dunia (WHO) juga telah menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia yang belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022 lalu.

Kemenkes pun kini tengah melakukan investigasi penyebab kasus hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Baca juga: Buruh Pilih SUGBK Dibandingkan JIS sebagai Lokasi May Day Besok, Alasan Politis Coba Dipatahkan

Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun disebut-sebut tengah melakukan penyelidikan epidemiologi terkait hal ini.

"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," ucap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, dalam pernyataan persnya, Senin (2/5/2022).

Ia pun meminta masyarakat melakukan upaya pencegahan dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti rajin mencuci tangan, tidak bergantian memakai alat makan, dan menghindari kontak dengan orang sakit.

"Juga memastikan makanan dalam keadaan matan dan bersih," ujarnya.

Bila anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, air seni berwarna teh tua, kejang, penurunan kesadaran, dan buang air besar berwarna pucat, Nadia mengingatkan orang tua untuk segera membawa anak mereka ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved