Bukan Bunuh Diri, Bocah 14 Tahun yang Ditemukan di Bawah JPO Tol Japek Dianiaya Kakak Ipar
Sempat dikira korban bunuh diri, siapa sangka bocah berinisial S (14) merupakan korban pembunuhan.
Namun penyelidikan terkini mengungkapkan kalau bocah 14 tahun itu bukan mengakhiri hidup melainkan menjadi korban pembunuhan atau perampasan nyawa.
Pihak Polres Karawang sudah mengantongi identitas terduga perampas nyawa S.
Baca juga: Lihat Kunci Motor Tergantung, Timbul Niat Jahat Pemulung Gasak Motor Warga Cikarang
Polisi mendapatkan fakta, dia kehilangan nyawa karena penganiayaan.
"Dalam waktu dekat kita akan menetapkan tersangka, " kata Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, Sabtu (14/5/2022).
Aldi mengatakan, S tidak mengakhiri hidup setelah pihaknya melakukan penyelidikan secara mendalam seperti dari autopsi dan pemeriksaan sejumlah saksi.

"Korban dianiaya hingga meninggal dunia, " katanya.
Diberitakan sebelumnya S ditemukan meninggal dengan posisi tertelungkup di bawah jembatan penyeberangan Tol Jakarta-Cikampek.
Namun ada tali yang menjerat lehernya.
Lokasi S ditemukan meninggal tak jauh dari bengkel dan tambal ban ia bekerja.
S sehari-sehari membantu kakaknya bekerja di sana.
Sempat Diduga Bunuh Diri
Seorang bocah berusia 14 tahun ditemukan tewasn di bawah Jembatan Penyeberangan Tol Jakarta-Cikampek, Desa Sinarbaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.
Kapolsek Telukjambe Timur, Kompol Oesman Imam mengungkapkan, usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan sejumlah saksi. Korban pertama kali ditemukan, saat saksi mencari korban yang pergi dari bengkel sejak siang hari. Lalu korban ditemukan menggantung diri tidak bernyawa dibawah jembatan.
Baca juga: Tak Terinspirasi dari Film atau Medsos, Inilah yang Buat Neneng Yakin Habisi Nyawa Sang Pelakor
"Mendapati korban sudah meninggal dunia di kolong jembatan tol dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang yang diikatkan dileher dan dicantolkan menggunakan kayu ke sela-sela panel jembatan," katanya kepada Tribun Jabar, Selasa (10/5/2022).
Korban nekad melakukan bunuh diri, kata Oesman, karena diduga tertekan setelah dimarahi oleh istri saksi, gara-gara bensin yang dijualnya belum dibayar oleh pembeli.