Cerita Kriminal
Terungkap, Kasatpol PP Gunakan Uang Rakyat Saat Habisi Nyawa Pesaing di Cinta Terlarangnya
Terungkap bahwa Kasatpol PP Kota Makassar Iqbal Asnan menggunakan uang rakyat saat menghabisi nyawa pesaing hubungan terlarangnya.
Diperintahkan demikian oleh sang bos, Asri pun menemui tersangka lainnya, CA di sebuah masjid.
Usai bertemu, Sulaiman dan Asri pun berboncengan menuju ke arah rumah korban.
Mereka lantas minum kopi bersama di sebuah warung sebelum akhirnya Asri menyerahkan uang Rp 20 juta dari Iqbal kepada para eksekutor.
Penyerahan uang tersebut dilakukan di pinggir jalan yang sempat dilihat oleh beberapa warga yang lewat.

Setelah penyerahan, itu juga diperagakan adegan saat CA menunggu Najamuddin Sewang keluar dari komplek perumahan tempat tinggalnya.
Dari adegan peragaan itu, diduga saat itulah CA mulai membututi Najamuddin Sewang dari belakang.
Sebab motor yang digunakan dalam adegan itu, adalah barang bukti yang digunakan pelaku (terduga CA) menghabisi nyawa Najamuddin.
Begitu juga motor yang dikendarai Najamuddin Sewang saat bekerja dan ditemukan tewas tertembak, juga dihadirkan dalam rekonstruksi itu.
Adegan Pelemparan Santet ke Rumah Korban
Dalam rekontruksi yang berlangsung pada Kamis, para tersangka sempat dibawa ke rumah korban, Najamuddin Sewang di Residence Alauddin Blok K, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.
Di tempat ini, diperagakan aksi pelemparan santet berupa benda-benda dari seorang dukun agar korban, Najamuddin Sewang cepat meninggal dunia.
Aksi pelemparan santet dari dukun tersebut dilakukan dua orang anak buah Iqbal Asnan.
Kedua anak buah Iqbal Asnan ke rumah korban mengendarai motor sambil melempar santet berupa botol berisi air ke dalam teras rumah korban.
Baca juga: Bukan Eksekutor Bayaran, Sakit Hati Jadi Alasan Anggota Polisi Bantu Kasatpol PP Habisi Dishub
Botol tersebut dikemas ke dalam kantong kresek hitam.
Keduanya pun dua kali melintas di depan rumah korban dan kembali melempar sebutir telur ke dalam teras rumah korban.
