Perencanaan sejak Zaman Foke sampai Sekarang Belum Jadi Juga, DPRD DKI: ITF Sunter Proyek Pesimis

Padahal ITF Sunter digadang-gadang mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 35 M

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Suasana terbaru di lokasi pembangunan ITF Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Jamaluddin Lamanda menilai intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, sebagai proyek pesimistis.

Hal ini diungkapnya saat rapat kerja di Komisi D DPRD DKI terkait pengelolaan sampah pada Senin (23/5/2022) kemarin.

Ia mengatanan pembangunan ITF sudah menjadi perencanaan sudah dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta sejak era Gubernur Fauzi Bowo (2007-2012).

Namun, hingga kini proyek ITF Sunter tuk kunjung selesai dibangun.

"Sudah empat tahun hanya mencapai itu saja. Seingat saya ITF Sunter ini perencanaannya sudah ada semenjak gubernur (sebelumnya). Dari Pak Foke (Gubernur Fauzi Bowo) ke Pak Jokowi ke Pak Ahok ke Plt Soni ke Pak Anies Baswedan, sudah 6 gubernur sampai sekarang," ujarnya saat rapat berlangsung.

Baca juga: Proyek ITF Sunter Mandek dan Ditinggalkan Investor, Wagub Ariza Bilang Tinggal Cari Investor Baru

"Oleh karena itu barangkali beralasan dan sangat mendasar kalau saya pribadi menganggap ini proyek pesimis, ITF Sunter ini," tambahnya.

Padahal ITF Sunter digadang-gadang mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari dan diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 35 Megawatt.

Masterplan dari pembangunan pengolahan sampah dalam kota Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, yang sempat diproyeksikan selesai pada tahun 2022 mendatang.
Masterplan dari pembangunan pengolahan sampah dalam kota Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA) atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, yang sempat diproyeksikan selesai pada tahun 2022 mendatang. (Dok. Jakpro)

Fasilitas pengelolaan sampah ini pun turut diharapkan dapat meminimalkan ketergantungan daerah terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar daerah.

"Bukan proyek optimis begitu digadang-gadang masyarakat Jakarta akan mengurangi sampah, sekitar 2.000 sampai 3.000 ton perhari, yang notabene kita ada produksi sampah 8000 ton yang dikirim ke Bantar Gebang," politikus PKB tersebut.

Pinjaman Dana untuk ITF Sunter Ditolak DPRD

Pembangunan ITF Sunter digadang-gadang Gubernur Anies Baswedan sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah di ibu kota.

Terlebih, DKI hingga kini masih sangat tergantung pada Kota Bekasi untuk membuang sampah yang dihasilkan warganya ke TPST Bantargebang.

Awalnya, Anies berencana membangun ITF Sunter pada 2019 lalu dan ditargetkan rampung 2022 mendatang.

Namun, proyek ITF Sunter beberapa kali ditinggal investor sehingga pembangunannya belum juga dimulai hingga saat ini.

Baca juga: Tak Undang Presiden Jokowi, Anies akan Grand Launching JIS saat Puncak HUT Ke-495 Kota Jakarta

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved