Formula E
Tak Ada Tes Lintasan, Pembalap Formula E Hanya Pakai Simulator untuk Kenalan dengan Sirkuit Ancol
Pembalap Formula E bakal lakukan simulasi sebelum memulai balapan pada 4 Juni mendatang.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Pembalap Formula E bakal lakukan simulasi sebelum memulai balapan pada 4 Juni mendatang.
Hal ini diungkap Head of Technical Operations at Formula E Holdings, Barry Mortimer saat acara unboxing replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.
"Jadi pembalap akan melakukan simulasi di simulator. Mereka akan berkendara di sirkuit itu menggunakan simulator supaya terbiasa," katanya di lokasi, Kamis (26/5/2022).
Nantinya para team bakal menerima peta terkait lintasan Formula E.
Peta ini pun telah diberikan sejak beberapa minggu sebelum mereka tiba. Sehingga memudahkan para pembalap saat menjajal simulator.
Baca juga: H-9 Formula E, 22 Ribu Tiket di Dalam Sirkuit Sold Out, Sahroni: Yang Mahal Malah Cepat Habis
"The teams do simulation. Mereka akan menerima peta trek beberapa minggu sebelum mereka tiba," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni menyebut Formula E berbeda dengan Formula 1.
"Gak ada tes lintasan, beda dengan Formula 1, ada waktu dari Kamis, Jumat, Sabtu qualified. Nah ini waktunya seharian cuma beda 4 jam dia langsung balapan. Dia udah latih di simulator," terangnya.
Spesifikasi Mobil Balap Formula E
Dilansir dari Kompas.com, Formula E menggunakan mobil balap bertenaga listrik dengan spesifikasi yang mengagumkan. Sebab, mobil ini tak hanya kencang, tapi juga ramah lingkungan.
Mobil balap bertenaga listrik Formula E diciptakan dengan mengedepankan efisiensi tenaga. Berbeda dengan mobil balap Formula 1 (F1) yang dibuat sekencang-kencangnya sesuai dengan regulasi.
Ajang balap Formula E mulai diperkenalkan pada 2014 di Beijing, China. Sejak musim 2018-2019, Formula E sudah menggunakan mobil generasi kedua atau disebut Gen2.

Mobil ini memiliki panjang 5.160 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.050 mm, serta jarak sumbu roda 3.100 mm. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 52 kWh.
Tenaga maksimal yang dapat digunakan oleh masing-masing mobil adalah 250 kW (335 tk). Tenaga disalurkan ke roda belakang lewat transmisi yang spesifikasinya hanya diketahui oleh tiap pabrikan.