Sandiaga Uno Bakal Bebenah Pariwisata Indonesia, Tarif Candi Borobudur Ikut Disinggung

Hal itu setelah, ada beberapa indikator pariwisata di Indonesia yang masih berada di posisi lima terbawah.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ega Alfreda/TribunJakarta.com
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat mengunjungi Universitas Pelita Harapan (UPH), Selasa (7/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya tengah bebenah soal indikator pariwisata setelah Covid-19 melandai.

Hal itu setelah, ada beberapa indikator pariwisata di Indonesia yang masih berada di posisi lima terbawah.

Beberapa indikator tersebut adalah, sosial ekonomi yang masih berada diperingkat 80 dunia.

Kemudian kesehatan dan kebersihan yang masih berada diperingkat 82, lalu yang terakhir pembenahan infrastruktur pariwisata.

Di mana, pada indikator itu, Indonesia berada di posisi terbawah, yakni peringkat 91.

Baca juga: Trending di Twitter Gara-gara Aturan Luhut, Ini Sejarah Candi Borobudur: Dibangun Selama 50 Tahun

Melihat hal tersebut, Sandi menyiapkan beberapa cara agar mampu meningkatkan indikator tersebut.

Satu diantaranya dengan memberdayakan para generasi muda, yakni dengan memperdalam pendidikan perihal pariwisata, hingga perbaikan infrastruktur.

"Kita perdayakan anak muda untuk bisa meningkatkan lima indikator terendah tadi. Dan disini Kemenparekraft pun melakukan kerjasama, salah satunya dengan UPH (Universitas Pelita Harapan)," ujar Sandi di universitas tersebut, Selasa (7/6/2022).

Tidak hanya itu, rencana soal tarif masuk Candi Borobudur senilai Rp 750 ribu juga mampu menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan indikator terendah.

Yakni soal pembenahan infrastruktur pariwisata dan kebersihannya.

Yang mana, kebijakan itu diambil berdasarkan rekomendasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan banyak pakar.

Lebih utamanya, lanjut Sandi, soal untuk menjaga bangunan Candi Borobudur.

"Seperti di Candi Borobudur yang tarifnya jadi Rp 750 ribu, orang-orang hanya fokus ditarifnya. Padahal kalau dilihat, ada pesan yang disampaikan, yakni menjaga kelangsungan Candi Borobudur, kita itu lebih ke infrastrukturnya yang bisa dibenahi," papar Sandi.

Menurut dia, dalam sehari paling banyak 1.200 orang yang dapat naik ke Candi Borobudur.

"Karena berdasarkan hasil studi, Candi itu hanya bisa naik 600 sampai 1.200 orang per hari," tuntasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved