Asal Mula Terjadinya Soto Digoreng di Pasar Palmerah, Berawal dari Keisengan Bang Ateng
Soto Goreng Bang Ateng. Berawal dari keisengan Bang Ateng menggoreng jeroan. Yuk cicipi.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Soto Goreng Bang Ateng. Mendengar namanya saja bikin dahi mengernyit.
Disebut demikian lantaran isian daging dan jeroan digoreng dan dibumbui terlebih dahulu sebelum dihidangkan.
Menu anti mainstream ini pun tercetus dari keisengan pemiliknya, Bang Ateng sendiri.
Umi (47), istri Bang Ateng, bercerita awalnya kios sotonya hanya menjajakan soto mie khas Bogor, soto ayam dan soto tangkar.
Menu nyeleneh soto goreng tercipta gara-gara suaminya iseng saat mau makan.
Baca juga: Menikmati Soto Anti Mainstream di Pasar Palmerah, Digoreng Sebelum Dihidangkan: Unik dan Maknyos!
Ateng lalu menggoreng daging terlebih dahulu sebelum disantap bareng kuahnya.
"Dia iseng, awalnya daging digoreng terus kuahnya dipisah. Waktu ditanya sama orang, dia nyeletuk ini soto goreng," kata Umi kepada TribunJakarta.com di Pasar Palmerah pada Rabu (8/6/2022).

Pembeli yang melihat Ateng mengolah soto tak biasa ini malah tertarik mencobanya.
Ia pun meminta Ateng membuatkan soto yang digoreng.
Baca juga: Mencicipi Food Street di Surya Kencana Bogor: Menjajal Sedapnya Soto Kuning hingga Segarnya Es Pala
"Tadinya mah buat makan bang Ateng sendiri. Tapi pembeli ada yang bilang cobain dong bang," lanjutnya.
Sebelum disajikan, kuah soto goreng ada dua jenis, bisa pilih yang bersantan atau bening.
Menurut Umi, soto goreng terasa sedap dan nikmat lantaran isian daging dan kuah memiliki rasa yang berbeda lantaran dibumbui.

"Daging yang digoreng kan dibumbui lagi apalagi dimakan bareng kuahnya yang bersantan," tambahnya.
Umi punya saran bagi pembeli yang tergoda buat mencicipi soto gorengnya.
Pembeli lebih baik memesan isian campur daging beserta jeroan.
"Sebenarnya kurang enak kalau dagingnya aja. Yang enak tuh ada kikil, babat, paru digoreng. Bumbunya meresap," kata Umi yang sudah berjualan soto di Pasar Palmerah sejak 2004 itu.
Sensasi Santap Soto Goreng

Soto Goreng Bang Ateng ini bertempat di lantai 1 Pasar Palmerah.
Dari namanya saja, soto ini terbilang unik. Kok soto digoreng?
Biasanya, hal yang di luar arus utama memang menarik perhatian.
Dari nama yang nyeleneh itu, TribunJakarta.com menengok pembuatan di balik dapur.
Soto goreng yang saya pesan langsung diracik oleh istri bang Ateng, Umi (47).
Baca juga: Sroto Sokaraja, Soto Khas Banyumas Dengan Guyuran Sambal Kacang Yang Menggiurkan
Potongan bawang putih digoreng terlebih dahulu di dalam wajan berisi minyak goreng panas.
Tujuannya agar aromanya makin terasa sedap.
Setelahnya, baru dituangkan bumbu halus rahasia berwarna putih.
Selanjutnya, potongan daging sapi, paru, kikil, babat dan kentang digoreng dimasukkan ke dalam wajan.
Usai rampung, minyak hasil menggoreng isian daging dan jeroan ditiriskan.

Kemudian isian daging dan jeroan disiram secentong kuah santan ke dalam wajan dan kembali ditumis.
Tak lupa, wajan ditambahi kecap, taburan acar dan perasan jeruk limau.
Tak sampai 5 menit, isian soto itu selesai dan dituangkan ke atas piring nasi.
Sedangkan kuah soto berisi tomat dan daun bawang dituangkan ke dalam mangkuk.
Daging dan jeroan digoreng tak sampai garing. Umi punya alasannya.
"Digoreng jangan terlalu garing biar bumbu meresap. Kalau terlalu garing enggak enak," katanya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (8/6/2022).
Kala diicip, sensasi rasa daging dan jeroan pun berbeda.
Ada rasa manis diselingi asam acar dan jeruk limau. Manis, gurih dan asam berpadu mesra dalam mulut.

Emping yang renyah melengkapi hidangan soto goreng itu.
Tekstur daging dan jeroannya tak keras dan alot.
Sembari melahap daging dan nasi, saya menyeruput gurihnya kuah soto bersantan nan hangat. Rasanya pun segar.
Kios Soto Goreng Bang Atep ini buka dari Senin sampai Sabtu mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.30 WIB.
Seporsi soto goreng dijual dengan harga Rp 26.000.
"Jam makan siang pasti paling ramai," tambahnya.
Bila belanja ke Pasar Palmerah, tak ada salahnya mampir ke Soto Goreng Bang Ateng.
Hidangan ini cocok dilahap di waktu siang saat perut sudah menagih-nagih untuk makan.