Antisipasi Virus Corona di DKI

Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Pemprov Lakukan Antisipasi, Waspada Varian Omicron BA.4 dan BA.5

Empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan pertama kali di Bali, terdiri dari tiga warga negara asing (WNA) dan seorang warga negara Indonesia (WNI)

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth - Empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan pertama kali di Bali, terdiri dari tiga warga negara asing (WNA) dan seorang warga negara Indonesia (WNI). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 mulai terdeteksi masuk di Indonesia.

Empat kasus Omicron BA.4 dan BA.5 dilaporkan pertama kali di Bali, terdiri dari tiga warga negara asing (WNA) dan seorang warga negara Indonesia (WNI).

Terkait hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti anjuran pemerintah terutama mematuhi protokol kesehatan (prokes) terkait dengan masuknya Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

"Saya menghimbau kepada masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, tapi dengan catatan, tetap ikuti anjuran pemerintah, terutama dalam hal penegakan protokol kesehatan yang ketat," kata Kenneth dalam keterangan persnya, Minggu (12/6/2022).

"Selain itu juga masyarakat tidak perlu panik menyikapi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ke Indonesia," tambahnya.

Pasalnya, sambung pria yang kerap disapa Kent itu, kasus konfirmasi positif virus Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 574 kasus pada Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Warga Jakarta Perlu Waspada, Kasus Aktif Covid-19 di DKI Tembus 2.000, Prokes Wajib Dijalankan

Kasus positif ini tersebar di sejumlah provinsi. DKI Jakarta masih menduduki peringkat teratas kasus konfirmasi Covid-19 dengan 314 kasus, kemudian diikuti Jawa Barat sebanyak 92 kasus, dan Banten sebanyak 71 kasus.

Sejak Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Jakarta sudah menunjukkan peningkatan dan melampaui angka 200 kasus per hari.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Kent berkomentar mengenai sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang mengajukan banding atas perkara kasus banjir Kali Mampang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Kent berkomentar mengenai sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang mengajukan banding atas perkara kasus banjir Kali Mampang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. (Istimewa)

Pada Selasa (7/6/2022), ada 260 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Selanjutnya, Rabu (8/6/2022) tercatat 288 kasus.

Kemudian pada Kamis (9/6) jumlahnya kembali meningkat ada 276 kasus. Pada Jumat (10/6), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah menjadi 333 kasus.

Oleh karena itu, Kent meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melakukan upaya pencegahan, usai Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 terdeteksi di Indonesia.

"Pemprov DKI harus melakukan langkah-langkah upaya pencegahan preventif. Mengingat angka positif Covid-19 di Jakarta semakin hari semakin meningkat sudah mencapai angka ratusan," ujarnya.

"Fenomena ini harus segera disikapi secara serius dan saya yakin bahwa Pemprov DKI mempunyai skenario yang ampuh untuk mencegah melonjaknya angka Covid-19 di Jakarta," beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.

Baca juga: Soal Pj Gubernur DKI, Anggota DPRD DKI Kenneth: Kasetpers Heru Budi Kuasai Jakarta dan Nasional

Kent pun menduga melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya seperti masyakarat sudah banyak dan bebas berinteraksi, hingga mulai sering lepas masker.

"Saya menduga penyebabnya multifaktor ya, mulai dari masyarakat yang sudah tak patuh prokes. Saat ini semua sudah kembali normal mulai anak sekolah sudah full hingga pekerja sudah 100 persen WFO, dan masyarakat juga mulai sering lepas masker saat berinteraksi. Selain itu, belum semua orang yang mengikuti vaksin booster juga menjadi faktor," beber Kent.

Saat ini, kata Kent, angka vaksinasi lengkap atau dosis pertama dan kedua masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia masih lebih rendah, yakni baru mencapai 62 % , sedangkan standar WHO minimal 70 % .

"Saya juga menghimbau kepada masyarakat yang belum mendapat vaksinasi lengkap untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Begitu juga bagi yang belum mendapatkan vaksinasi booster atau yang ketiga."

"Soal vaksinasi di Jakarta harus kita perkuat lagi secara serius, dan harus tetap melakukan protokol kesehatan secara disiplin," imbuhnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Ilustrasi virus corona varian Omicron
Ilustrasi virus corona varian Omicron (Freepik)

Program vaksinasi di Jakarta untuk dosis 1 saat ini sebanyak 12.539.065 orang (124,3 % ), dengan proporsi 70,3 % merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,7 % warga KTP Non DKI.

Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.709.540 orang (106,2 % ), dengan proporsi 73,7 % merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,3 % warga KTP Non DKI.

Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 3.932.331 orang.

Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu menambahkan, Pemprov DKI Jakarta harus mewaspadai dengan serius terkait dengan kemunculan BA.4 dan BA.5 di Indonesia, karena sudah ada contoh seperti di Amerika, China maupun Eropa.

"Harus diwaspadai dengan serius, jangan dianggap enteng karena omicron BA.4 dan BA.5 berkemampuan untuk mereinfeksi atau infeksi ulang, dan sangat jauh lebih kuat dari BA.1 dan BA.2. Jadi saya meminta Pemprov DKI untuk mewaspadai jika sudah terdeteksi di Jakarta," pungkasnya.

Sekadar diketahui sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan tiga kasus Omicron BA.5 di Indonesia adalah laki-laki.

“Ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) merupakan delegasi pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction di Bali tanggal 23-28 Mei," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat 10 Juni 2022.

Baca juga: Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Pemprov Gelar Operasi Yustisi untuk Mendata Warga Pendatang Baru

Dia menjelaskan, tiga WNA itu tidak punya gejala Covid-19. Sedangkan untuk satu orang yang terinfeksi Omicron BA.4 merupakan warga negara Indonesia (WNI). Adapun subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini tengah menyebar di sejumlah negara. Kedua subvarian itu juga memicu lonjakan kasus Covid-19. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved