Putra Ridwan Kamil Kecelakaan
Terciduk Datang ke Pemakaman Eril, Rara Pawang Hujan Pakai Baju Serba Hitam: Lihat Langit Gelap
Rara pawang hujan ternama turut menghadiri pemakam Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Islamic Center Baitul Ridwan di Desa Cimaung, Kabupaten Bandung.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Pawang hujan ternama Raden Rara Istiati Wulandari atau yang kerap disapa Rara menanggapi dengan santai kritik keras Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat kepada dirinya.
Sekedar informasi MUI mengecam Rara, pasalnya ia meramal soal anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Pihak MUI meminta warga tidak mempercayai ramalan Rara.
TONTO JUGA
"Tentunya kami juga mendengar banyak komentar yang tidak pada tempatnya. Pernyataan paranormal itu jangan didengarkan lah," kata Ketua MUI Provinsi Jawa Barat Rahmat Syafei saat dihubungi melalui telepon dari Kota Bandung, Minggu.
"Paranormal itu di dalam pandangan agama ialah perdukunan. Mengenai mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa, haram,"
"Para dukun diberi ruang untuk ber-statement (menyampaikan pernyataan), padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh," katanya.
Rahmat mengemukakan bahwa semestinya warga menunjukkan empati dan tidak melakukan hal-hal yang justru bisa menambah masalah orang yang sedang mendapat musibah.
"Jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal, seolah membenarkan," kata dia.
Baca juga: Foto Zara saat Memantau Pencarian Eril, Menunduk Lesu Bertemu Sosok Penyelamatnya di Sungai Aare
Pantauan TribunJakarta, di media sosial Instagram, Rara membeberkan pembelaannya.
Ia mengaku merasa biasa saja dengan kecaman MUI terhadap dirinya.
"Tanggapan aku ya biasa aja dapat kecaman MUI," tulis Rara.
Rara lalu menegaskan dirinya bukan seorang muslim.
Ia kemudian membahas soal selogan Bhineka Tunggal Ika.
Baca juga: Menanti Kabar Baik, Kekasih Eril Unggah Momen Bahagia Bersama: Kamu Hadiah Terindah
"Aku kan non muslim beda gaya keyakinan budaya kolom agama di KTP ku kan aliran kepercayaan bukankah INDONESIA ITU menerapkan BHINEKA TUNGGAL IKA BERBEDA BEDA TETAPI TETAP SATU KITA INDONESIA," tulis Rara.