Fenomena Supermoon Terpantau dari Jakarta, Terungkap Jarak Terbaru dan Terdekat dari Bulan ke Bumi
Planetarium dan Observatorium Jakarta membeberkan jarak terkini antara bulan dengan Bumi di tengah fenomena Supermoon.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Planetarium dan Observatorium Jakarta membeberkan jarak terkini antara bulan dengan Bumi di tengah fenomena Supermoon.
Penceramah Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta Muhammad Raihan mengatakan, saat ini bulan berada pada jarak lebih dari 350.000 kilometer dari bumi.
"Saat ini jarak bulan 357.658 kilometer dari Bumi," kata Raihan dalam kegiatan pemantauan Supermoon bersama warga di pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (14/6/2022).
Supermoon sendiri, lanjut Raihan, ialah istilah yang dipakai ketika bulan purnama berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.
Ketika fenomena ini terjadi, bulan cenderung terlihat 7 persen lebih dekat dan 15 persen lebih terang dari biasanya.
Baca juga: Fenomena Supermoon, Warga Ramaikan Pantai Ancol Lihat Langsung Bulan Purnama
Fenomena ini umumnya terjadi dua sampai tiga kali dalam setahun.
"Supermoon atau posisi bulan purnama terdekat dengan bumi rata-rata setiap tahun ada dua sampai tiga kali, dengan satu di antaranya paling dekat," ucap Raihan.

"Sebenarnya (posisi bulan purnama) yang paling dekat itu bulan Juli ada lagi, tapi memang bulan Juni ini menjadi waktu yang terbaik karena menjadi puncak musim panas," sambungnya.
Adapun dalam acara Piknik Malam Bersama Supermoon malam hari ini, warga beramai-ramai datang ke Dome Symphony of the Sea untuk melihat langsung Supermoon dari dekat.
Baca juga: Saksikan Fenomena Supermoon Pertama 2020, Terjadi Malam Ini, Apa Dampaknya?
Acara yang dimulai dengan paparan soal seluk beluk bulan dan benda langit lainnya ini diwarnai antusias warga.
Orang dewasa yang membawa serta anak-anak mereka anteng duduk di atas pasir pantai mendengarkan Astronom POJ Widya Sawitar menjelaskan soal fenomena Supermoon ini.
Selepas paparan, pengunjung lantas diajak ke pinggir pantai untuk melihat langsung fenomena Supermoon.

Enam teleskop dengan kemampuan perbesaran mata 40 sampai 50 kali pun disiapkan petugas dari Planetarium untuk digunakan warga melihat dengan jelas penampakan terkini bulan purnama.
Pengunjung yang meneropong lewat teleskop akan melihat bulan purnama dengan jelas berikut penampakan permukaannya yang terdiri dari kawah-kawah dan bagian gelap yang disebut mare atau lautan.