Sisi Lain Metropolitan
Suara Penghuni Rumah Berusia Ratusan Tahun di Senen: Diduga Sudah Berdiri Sejak Tahun 1800-an
Inilah suara penghuni yang tinggal di rumah tua di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Elga H Putra
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Inilah suara penghuni yang tinggal di rumah tua di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Lokasi rumah berusia ratusan tahun itu ada di Jalan Abdul Rahman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
Meskipun rumah ini tergolong antik karena diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke-19, rumah itu disekat-sekat dan kini ditinggali oleh lima keluarga.
Beberapa penghuni keluarganya pun pernah melihat tulisan berbahasa Belanda dan tahun pembuatan di rumah itu.
TribunJakarta sempat menyambangi rumah tua itu di tengah mendungnya langit kota Jakarta.
Baca juga: Cerita Penghuni Rumah Antik sejak Abad-19 di Senen: Pernah Temukan Ini
Rumah ini berada tepat di tikungan jalan yang setiap hari ramai dilalui kendaraan.
Rumah renta itu bisa jadi usianya sama dengan gedung Stovia di sebelahnya.
Herni (64) salah satu yang tinggal di rumah tua itu mengajak TribunJakarta.com masuk ke dalam rumah yang ditempatinya.

Rumah itu sudah dibagi-bagi ke dalam beberapa petak. Herni menempati ruangan di lantai dasar seluas 93 meter persegi. Letaknya di bagian belakang rumah.
Saat memasuki rumah Herni, langit-langit ruangan terlihat tinggi.
Langit tinggi itu khas dengan tipe rumah Belanda yang bertujuan agar penghawaan tak terasa sumuk.
Rumah ini, cerita Herni, tadinya luas. Pintu-pintu serta jendela tua panjang kelihatan.
"Semenjak disekat-sekat jadinya sudah tak kelihatan," tambahnya.
Di rumah Herni terdapat dua pintu yang berukuran panjang.
Baca juga: Cerita Rumah Antik Berusia di Atas 100 Tahun di Senen: Dihuni 5 Keluarga Sekaligus