30 Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Penyerangan Susulan Kelompok Preman di Jatinegara
Posko Terpadu didirikan seteah adanya penyerangan kelompok preman di permukiman warga RW 01, Jalan Kemuning, Rawa Bunga, Jatinegara.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Mereka memilih mengungsi ke lokasi lebih aman karena khawatir jadi korban penyerangan yang tidak hanya bersenjata tajam, tapi diduga menggunakan senjata api
Hingga kini sudah dua warga jadi korban luka bacok, dua luka memar, dan kaca rumah warga yang berlubang akibat tembakan peluru dari senjata api digunakan pelaku.
Baca juga: Warga Jatinegara Diserang Kelompok Preman, Terkuak Dugaan Awalnya karena Tepergok Mencuri Kotak Amal
"Peluru ditemukan di rumah salah satu warga, proyektilnya besar. Bagian depan rumahnya bolong tertembak peluru. Dan ada temuan busur panah juga," ujarnya.
Dua warga yang jadi korban pembacokan kelompok preman asal Lokalisasi Gunung Antang pada Minggu dini hari sudah melaporkan kasus ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur.
Tapi hingga kini jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum dapat meringkus pelaku penyerangan, sehingga warga harus beraktivitas dalam keadaan dirundung takut.
"Harapan kita semoga wilayah kita bisa kembali aman, nyaman dan tentram," tutur Dwi.
Diduga Karena Tepergok Mencuri Kotak Amal
Penyerangan kelompok preman Lokalisasi Gunung Antang ke permukiman warga Jalan Kemuning Bendungan, Rawa Bunga, Jatinegara diduga dipicu dendam.
Satu warga Jalan Kemuning Bendungan berinisial WI, mengatakan sebelum penyerangan mereka sempat memergoki aksi pencurian kotak amal masjid dilakukan anggota kelompok pelaku.
"Awalnya pencurian kotak amal, sekitar 10 hari lalu. Dia, salah satu orang dari penjaga kamar di tempat prostitusi Gunung Antang," kata WI di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (14/6/2022).
Baca juga: Lagi Beli Nasi Uduk, Empat Warga Jatinegara Diserang Kelompok Preman Bersenjata Tajam
Usai tepergok mencuri kotak amal antara warga Jalan Kemuning Bendungan dengan pihak pelaku sempat melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah di luar jalur hukum pidana.
Namun setelah masalah selesai secara kekeluargaan, pada Minggu (12/6/2022) dini hari kelompok pelaku justru menyerang permukiman warga hingga mengakibatkan korban luka.
"Kami mendapatkan penyerangan dari sekelompok orang yang sama, yang diduga rekan dari pelaku pencurian kotak amal masjid. Warga luka sebanyak empat orang," ujarnya.
Setelah penyerangan yang mengakibatkan dua orang warga mengalami luka bacok di bagian punggung dan dua lain luka lebam, pada Senin (13/6/2022) kembali terjadi penyerangan.
Diduga para pelaku menggunakan senjata api karena saat kejadian warga Jalan Kemuning Bendungan mendengar lebih dari tiga kali suara tembakan, dan ditemukan benda diduga proyektil.
