Ratusan Taman Direvitalisasi, Wagub Sebut Ia dan Anies Ingin Buat Jakarta jadi Lebih Indah
Dengan demikian, diharapkan taman bisa menjadi tempat antar-individu untuk belajar serta bermain. "Ada lebih dari 100 taman," katanya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jelang masa jabatan berakhir, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Ahmad Riza Patria terus membeberkan prestasi hasil kerjanya, khususnya pembangunan di ibu kota.
Satu di antaranya capaian pembangunan dan revitalisasi ratusan taman di Jakarta.
Ahmad Riza mengatakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies dan dirinya ini dilakukan karena bertujuan untuk membuat Jakarta lebih indah sekaligus nyaman bagi warganya.
"Taman-taman di Jakarta seperti yang sudah disampaikan. Kita sudah lakukan revitalisasi sesuai dengan kemampuan pembiayaan kita, apakah dari APBD kerja sama dengan swasta. Prinsipnya kita melakukan pembangunan Kota Jakarta lebih indah dan lingkungan kita perhatikan, termasuk taman," ucapnya di Balai Kota DKI, Selasa (14/6/2022).
Menurutnya, pembangunan dan revitalisasi ratusan taman kota dilakukan karena taman menjadi ruang ketiga bagi warga Ibu Kota.
Baca juga: Pemprov Tutup Tebet Eco Park usai Muncul Masalah PKL dan Parkir Liar, Dinas Pertamanan Jelaskan Ini
Ruang ketiga bermakna ruang interaksi warga antara pertama (rumah) dan kedua (sekolah atau tempat bekerja).
Dengan demikian, diharapkan taman bisa menjadi tempat antar-individu untuk belajar serta bermain. "Ada lebih dari 100 taman," katanya.
Anies Beberkan Capaian Taman, Hutan Kota hingga Jalur Hijau semasa Kepemimpinannya

Gubernur Anies Baswedan sebelumnya lebih dulu membeberkan capaian hasil kerjanya terkait taman kota saat meresmikan Tebet Eco Park di Jakarta Selatan pada 23 April 2022.
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah membangun dan merevitalisasi 377 taman kota di Jakarta sejak 2018.
"Saat ini, di Jakarta sejak tahun 2018 sudah ada 377 taman yang dibangun dan direvitalisasi," kata Anies saat itu.
Orang nomor satu di DKI ini menginginkan seluruh taman di Jakarta menjadi tempat berinteraksi.
Sehingga tahun ini sudah ada tambahan taman yang dibangun dan direvitalisasi. Sebab, dari tahun 2018-2021 Pemprov DKI baru membangun dan merevitalisasi 296 taman kota.
"Kami ingin semua taman di Jakarta jadi park, jadi tempat berinteraksi. Sehingga ini adalah tempat kita bukan saja menyaksikan, bukan tontonan saja, tetapi ini tuntunan bagaimana kita hidup bersama dengan alam, bagaimana kita hidup bersama dengan makhluk makhluk hidup lainnya yang semua akan bisa merasakan kota ini ramah bagi semuanya," jelasnya.
Baca juga: PDIP Cap Anies Sebagai Raja Pamer: Pembangunan JIS Seolah Menutupi 23 Janjinya
Dalam tayangan YouTube-nya, Anies merinci jumlah taman kota dan jalur hijau semasa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Ruang ketiga ini sejak tahun 2018-2021 itu kita membangun dan merevitalisasi 296 taman kota, 29 hutan kota, 154 jalur hijau. Ini adalah ruang-ruang ketiga di Jakarta yang memang dibangun untuk berinteraksi," ucapnya yang dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (15/1/2022).

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendudukan dan Kebudayaan menyebut ruang ketiga ini menjadi tempat interaksi yang mengedepankan perasaan kesetaraan antar warga.
Sehingga tak mengandung unsur segmentasi dan malah justru menyasar untuk semua.
"Nah ruang ketiga inilah yang kita bangun dan kita ingin rumah ruang ketiga itu memiliki beberapa prinsip. Pertama dia harus memberikan perasaan kesetaraan, dia harus memberikan perasaan inklusif. Kemudian dia menjadikan tempat orang berinteraksi, orang berkegiatan dan dia harus memberikan sebuah pengalaman tinggal di kawasan perkotaan. Urban space, experience. Itulah ruang ketiga," sambungnya.
Tak hanya itu. Anies juga menyampaikan capaian pembangunan ruang ketiga lainnya, yakni pembangunan trotoar sepanjang 241 kilometer di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Pembangunan ini dilakukan sebagai wujud ruang interaksi. Di mana, konsep yang diusung ialah trotoar bukan lagi sekedar tempat berjalan, namun dapat membuat perjalanan menjadi pengalaman.
"Ada yang di sana untuk berjalan kaki antara tempat kerja dan rumah. Ada jg komunitas-komunitas yang beraktivitas disitu. Banyak aktivitas warga yang menggunakan trotoar sebagai tempat mereka menjalankan kegiatan," paparnya.
Baca juga: Dari Anies sampai Terawan, Inilah Daftar Nama Menteri yang Pernah Kena Reshuffle di Era Jokowi
Kemudian, ia mencontohkan penataan stasiun, yakni di delapan stasiun sebagai bentuk ruang ketiga lainnya dengan mewujudkan ruang transisi dan interaksi.
Terakhir, ia memberikan contoh menyulap jalan raya menjadi tempat bagi pejalan kaki.
"Lalu kita melakukan reclaiming street mengkonversi kawasan yang tadinya digunakan untuk kendaraan diubah menjadi jalan untuk pejalan kaki. Itu kita lakukan di kawasan Dukuh Atas itu ada Jalan Kendal yang semula jalan raya diubah jadi untuk pejalan kaki," ungkapnya.