Sisi Lain Metropolitan

Sisi Lain Kawasan Elit Menteng: Ada Rumah Warga yang Makin Reyot dan Nyaris Ambruk

Di balik megahnya permukiman elit Menteng, Jakarta Pusat, ternyata ada warga yang tinggal di rumah tak layak huni alias reyot.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Penampakan rumah bagian depan Ta'ang di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022). Rumah reyot ini tak seberapa jauh dari kawasan permukiman elite Menteng. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Di balik megahnya permukiman elit Menteng, Jakarta Pusat, ternyata ada warga yang tinggal di rumah tak layak huni alias reyot.

Rumah reyot di Menteng itu ditinggali oleh tiga orangtua dan satu pemuda bernama Taang Baharudin (69), Muslim (62), Jamaludin (52) dan Bagas (23).

Barangkali hanya soal waktu saja, rumah reyot di Menteng yang kian amburadul itu akan ambruk.  

Rumah itu tepatnya di permukiman padat RT 001 RW 009, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, tak jauh dari rumah dinas Wakil Presiden RI, Maruf Amin.

Saat TribunJakarta.com menyambangi rumah itu, suasana area dalam tampak pengap dan gelap.

Baca juga: Kisah Potret Getir Lansia Tinggal Dekat Rumah Wapres RI di Menteng: Kesusahan Air dan Makan

Begitu masuk, ruangan tamu seketika terang lantaran ada cahaya matahari menerobos dari pintu depan yang terbuka. 

Aroma bau pesing seketika menguar ketika masuk ke bagian ruang tamu beralaskan semen itu.

Plafon rumah Ta'ang yang sudah jebol pada Selasa (14/6/2022).
Plafon rumah Ta'ang yang sudah jebol pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Pondasi dinding rumah itu sudah terlihat miring dan cat putih di permukaan dinding sudah banyak yang mengelupas.

Dinding rumah yang kusam itu pun bisa jadi segera ambruk jika tak direnovasi. 

Bila mendongak, terlihat beberapa bagian plafon triplek rumah ini sudah bolong bahkan nyaris ambruk lantaran kondisi kayu telah lapuk.

Di salah satu kamar bahkan bagian atap tak berplafon.

Baca juga: Suara Penghuni Rumah Berusia Ratusan Tahun di Senen: Diduga Sudah Berdiri Sejak Tahun 1800-an

Terlihat genteng-genteng tersusun menutupi kamar itu. 

Sementara dapur, yang letaknya di belakang rumah, juga terlihat kotor dan kumuh. 

Dalam dapur itu, aneka barang seabrek-abrek ditumpuk tak beraturan.

Terlihat sebuah kompor gas yang berdebu diletakkan di sudut dapur.

Ada Lansia yang tak bisa jalan

Muslim hanya bisa duduk selonjoran di ruang tamu beralaskan tikar.

Muslim, adik Ta'ang, tak bisa berjalan lantaran mengalami luka serius di bagian tempurung kaki kirinya pada Selasa (14/6/2022).
Muslim, adik Ta'ang, tak bisa berjalan lantaran mengalami luka serius di bagian tempurung kaki kirinya pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Dia tak bisa jalan lantaran menderita luka serius di tempurung kaki kirinya. 

Terlihat lukanya masih menganga dan malah memburuk.

Kata Muslim, luka itu tak kunjung sembuh. 

"Saya tak bisa jalan. Sehari-hari duduk di sini aja. Kalau kencing pun di sini juga disediakan kotak. Nanti ada yang buang," cerita Muslim.

Bisa saja sewaktu-waktu dinding yang sudah miring itu menimpa tubuh rentanya.

Plafon rumah Ta'ang yang sudah jebol pada Selasa (14/6/2022).
Plafon rumah Ta'ang yang sudah jebol pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Terbentur biaya

Boro-boro betulkan rumah, untuk makan saja keluarga ini sulit. 

Mereka pun mengalami kesulitan pangan karena tidak memiliki penghasilan yang menentu.

Tak jarang mereka bingung mau makan apa setiap hari. 

Lauk seperti ikan, daging dan ayam jarang dirasakan lidah mereka.

Kendati demikian, itu sudah disyukuri mereka sekeluarga.

Atap kamar Ta'ang tak lagi berplafon di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022).
Atap kamar Ta'ang tak lagi berplafon di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Ketua RT setempat, Misnan Ali dan tetangga kerap memberikan bantuan makanan kepada warganya itu.

"Ya seadanya saja, nasi tahu tempe dan sayur. Paling tambah sambel," ceritanya. 

Saat pandemi Covid-19 menggulung Ibukota kemarin, Ta'ang mengandalkan bantuan sembako dari pemerintah.

Namun, saat ini bantuan itu tak lagi diterimanya. 

"Sekarang sudah enggak dapat, dulu pas Covid masih dikasih," tambahnya. 

Kesusahan air

Kamar Jamaludin yang terlihat pengap dan minim pencahayaan di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022).
Kamar Jamaludin yang terlihat pengap dan minim pencahayaan di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Warga Menteng ini juga kesusahan mengakses air bersih di rumahnya. 

Air tak lagi nyala lantaran mesin air di rumahnya rusak. 

"Air di sini susah. Enggak keluar buat mandi aja enggak ada," keluhnya. 

Melihat kondisi memprihatinkan itu, Misnan mengizinkan Taang mengisi air dari keran yang berada di samping rumahnya. 

Biasanya, Jamaludin yang mengambil air dari keran di samping rumah Pak RT.

Kondisi bagian dalam rumah yang ditinggali Ta'ang di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022).
Kondisi bagian dalam rumah yang ditinggali Ta'ang di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Tanggapan Ketua RT

Misnan Ali bercerita dari semua warganya, ia paling memerhatikan kondisi hidup ketiga lansia itu. 

Sebab, tak ada lagi yang memerhatikan mereka selain dia dan tetangga sekitar.

"Di antara warga yang lain kondisi mereka sangat saya perhatikan. Terkadang kalau saya punya jatah nasi lebih dari sebuah acara saya kasih ke mereka," tambahnya.  

Misnan berharap kesejahteraan warganya lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah.

Suasana dapur yang kotor di rumah Ta'ang di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022).
Suasana dapur yang kotor di rumah Ta'ang di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Tak perlu jauh-jauh melihat potret kemiskinan di tempat lain. 

Kondisi memprihatinkan Taang dan saudaranya sebenarnya hadir secara telanjang, tetapi tertutup oleh megahnya perumahan di Menteng.

"Kita kebawa bagusnya aja kalau Menteng itu elit. Rumah-rumah pejabat, ring 1 lah katanya. Tapi yang jelas, seperti ini lah keadaannya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved