Daftar 5 Kota Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini, Jakarta Nomor 1 

Lagi, kualitas udara di DKI Jakarta jadi yang terburuk pagi ini, Senin (20/6/2022). Informasi ini diperoleh dari indeks kualitas udara.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Tribun Jateng /Hermawan Handaka
Ilustrasi pencemaran udara atau tingkat kualitas udara - Lagi, kualitas udara di DKI Jakarta jadi yang terburuk pagi ini, Senin (20/6/2022). Informasi ini diperoleh dari indeks kualitas udara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Lagi, kualitas udara di DKI Jakarta jadi yang terburuk pagi ini, Senin (20/6/2022).

Informasi ini diperoleh dari indeks kualitas udara (Air Quality Index / AQI) yang dikeluarkan oleh website Air Visual.

Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 173 atau masuk kategori tidak sehat.

Konsentrasi PM 2.5 di udara Jakarta berada di angka 98,8 µg/m³ dan PM 10 sebesar 11,9 µg/m³.

Nilai PM 2.5 atau partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikronmeter ini 19,8 kali lebih tinggi dibandingkan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, PSI Anggap Anies Baswedan Gagal Total Atasi Polusi

Kemudian, kelembapan di ibu kota berada di angka 83 persen dengan suhu udara rata-rata di angka 29 derajat celcius.

Kondisi ini menjadikan kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk di dunia.

Suasana Kota DKI Jakarta terlihat dari atas saat siang hari di Kawasan Pramuka, Jakarta, Jumat (2/10/2015). Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mengatakan meski tampak kotor namun secara keseluruhan tingkat polusi Jakarta masih berada di bawah ambang batas.
Suasana Kota DKI Jakarta terlihat dari atas saat siang hari di Kawasan Pramuka, Jakarta. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Posisi Jakarta berada di atas Santiago, Cile yang berada di posisi kedua kota dengan kualitas buruk di dunia.

Kemudian peringkat ketiga ada Kota Lahore, Pakistan; Dubai, Uni Emirat Arab di peringkat keempat; dan Delhi, India si posisi kelima.

Dilansir dari Kompas.com, Plt. Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr. Urip Haryoko, M.Si menjelaskan, hasil pemantauan konsentrasi PM2.5 di BMKG Kemayoran Jakarta, menunjukkan bahwa sepanjang bulan ini, konsentrasi rata-rata PM2.5 berada pada level 41 µg/m3 (mikrogram per meter kubik).

Konsentrasi PM2.5 memperlihatkan pola diurnal yang mengindikasikan perbedaan pola antara siang dan malam hari.

Konsentrasi PM2.5 cenderung mengalami peningkatan pada waktu dini hari hingga pagi dan menurun di siang hingga sore hari.

"Pada beberapa hari terakhir, PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 µg/m3. PM2,5 dengan konsentrasi ini dapat dikategorikan dalam kategori kualitas udara tidak sehat," ujar Urip kepada Kompas.com, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia pada Hari Ini, Dinas Lingkungan Hidup Ungkap Penyebabnya

Tingginya konsentrasi PM2.5, dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat atau gelap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved