Sisi Lain Metropolitan
Ramai Diberitakan, Akhirnya Kakek yang Rumahnya Nyaris Ambruk di Menteng Dapat Kartu Lansia Jakarta
Selain Kartu Lansia Jakarta, Taang Baharudin selaku warga miskin di Menteng itu mengaku bersyukur rumahnya bakal segera dibedah Kementerian Sosial RI.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Setelah ramai diberitakan, Taang Baharudin (69), slah satu warga miskin di Menteng Jakarta Pusat akhirnya mendapatkan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dari Sudin Sosial Jakarta Pusat.
Saat TribunJakarta.com pertama kali menyambangi rumahnya pada Selasa (14/6/2022) di RT 001 RW 009, Menteng, Jakarta Pusat, silam, ia dan adiknya, Muslim (63) belum pernah memiliki kartu tersebut.
Padahal, kartu itu bisa dicairkan tiap bulan dan uangnya bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari mereka.
"Saya enggak punya kartu itu (KLJ). Bantuan paling sembako hanya per bulan waktu Pandemi Covid-19. Setelah itu, udah enggak ada lagi," katanya saat itu.
Namun, kini, Ta'ang sudah menerima Kartu Lansia Jakarta. Katanya, setiap bulan ia akan menerima uang tunai sebesar Rp 600 ribu.
"Kemarin Kartu Lansia Jakarta sudah dikasih ke saya. Sebulan sekali dapat Rp 600 ribu tunai," katanya sambil menunjukkan kartu yang masih baru itu kepada TribunJakarta.com pada Senin (20/6/2022).
Baca juga: Warga Miskin di Menteng Dekat Rumah Wapres hingga Dubes Mencapai 18 Ribu Jiwa
Selain Kartu Lansia Jakarta, Taang Baharudin selaku warga miskin di Menteng itu mengaku bersyukur rumahnya bakal segera dibedah Kementerian Sosial RI.
Sebab, warga kurang mampu ini resah rumahnya bisa sewaktu-waktu akan ambruk.

Ia pun sudah tak kuat lagi bila harus membetulkan sendiri kerusakan di bagian rumah.
"Saya senang mas, sudah hancur begini (kondisi rumah). Saya udah enggak kuat perbaiki sendiri. Ngeri juga kalau betulkan sendiri karena banyak bagian yang sudah ringkih," tambah Ta'ang.
Kisah Ta'ang, Warga Miskin di Kawasan Elit Menteng
Taang Baharudin (69) hidup di senja kala usia. Tubuh rentanya tak lagi mampu beraktivitas seperti biasanya.
Semenjak kaki kanannya membengkak akibat terbentur meja, Ta'ang lebih banyak duduk dan beristirahat di rumahnya yang tak layak huni.
Kakek itu sehari-hari tak memiliki penghasilan buat hidupnya. Pekerjaan fisik sudah jelas, tubuhnya tak lagi mampu.
Di rumah reyotnya di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat, itu, Ta'ang hidup bersama kedua adiknya dan satu keponakannya bernama Muslim (63), Jamaludin (52) dan Bagas (23).
Baca juga: 5 Tahun Dipimpin Anies Baswedan, Data BPS Ungkap Angka Kemiskinan di Jakarta Naik
Muslim kini lebih banyak duduk selonjoran beralaskan tikar di bawah lantai semen. Ia sudah tak bisa berjalan. Terlihat ada luka di kaki kirinya yang menganga dan masih basah.
Katanya, luka itu tak kunjung sembuh dan malah makin memburuk.
Karena tak bisa berjalan, Muslim makan dan minum lesehan sambil menonton tv cembung.
Disediakan sebuah wadah untuk Muslim buang air kecil. Bila penuh isinya dibuang oleh penghuni lain.
Jamaludin, juga tak bekerja. Pria berambut gondrong itu dalam kesehariannya hanya menemani kedua kakaknya saja di rumah.
Sementara Bagas, keponakan satu-satunya, sudah lama menganggur. Barangkali hidup anak muda itu terpengaruh oleh lingkungan yang miskin di sekitarnya itu. Sayang memang.
Menanti Bantuan Pemerintah
Uluran tangan pemerintah sangat diharapkan untuk membantu kondisi hidup keluarga Ta'ang yang memprihatinkan.
Ta'ang merasa bersyukur sekali semenjak berita yang mengulas dirinya terbit, pihak Kementerian Sosial RI menanggapi cepat.
Mereka datang untuk meninjau kondisi rumah dan hidup Ta'ang.
"Setelah berita itu beredar, kami turun langsung mendata atas nama bapak Baharudin," kata pendamping PKH Menteng, Uke saat ditemui TribunJakarta.com di rumah Ta'ang.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp120 Ribu, Pedagang Warteg Kurangi Porsi Makanan
Tim Kemensos mewawancarai Ta'ang serta mendokumentasikan kondisi rumahnya.
Hasil dari peninjauan mereka, keluarga Ta'ang masuk kategori layak untuk dibantu.
"Hasil peninjauan kami, kalau melihat keadaannya layak untuk dibantu," katanya.
Bahkan sehari sebelum Uke datang, petugas sosial menggunakan ambulans membawa Muslim dan Ta'ang ke rumah sakit Budi Asih pada Rabu (15/6/2022) malam.
Di sana, kaki Ta'ang yang terluka diobati dan diperban sedangkan Muslim harus mendapatkan perawatan inap.
Muslim diduga mengalami penyakit gula dengan luka di kaki yang tak kunjung sembuh.
Selain itu, Uke mengatakan Ta'ang belum mendapatkan bantuan sosial yang berkelanjutan dari pemerintah.
"Mungkin dari bahasanya, Menteng itu mentereng tapi ternyata masih ada yang layak dibantu. Mudah-mudahan ada kabar baik untuk keluarga pak Ta'ang Baharudin," pungkasnya.