Sisi Lain Metropolitan
Rumah Warga Miskin di Menteng Nyaris Ambruk, Petugas Kecamatan Ungkap Banyak Senasib dengan Taang
Pandangan yang menyebut bahwa Menteng merupakan kawasan elit tak sepenuhnya benar. Sebab, warga miskin di Menteng juga banyak.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Ternyata warga miskin di Menteng Jakarta Pusat dengan rumah reyot nyaris ambruk tak hanya terjadi pada Taang Baharudin.
Ada beberapa warga di kawasan elit Menteng yang senasib dengan Taang Baharudin.
Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sosial Kecamatan Menteng, Riza saat ditemui di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat.
"Di wilayah Menteng, rumah yang mau ambruk banyak. Yang seperti rumah pak Ta'ang banyak sekali. Ironis banget," ujarnya di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Pandangan yang menyebut bahwa Menteng merupakan kawasan elit tak sepenuhnya benar. Sebab, warga miskin di Menteng juga banyak.
"Orang awam berpikir begitu, ada rumah wapres dan pejabat. Banyak yang NJOP-nya miliaran bahkan. Tapi warga miskin di sini juga banyak," tambahnya.
Baca juga: Warga Miskin di Menteng Dekat Rumah Wapres hingga Dubes Mencapai 18 Ribu Jiwa
Kendati demikian, pihaknya tak menutup mata dengan kenyataan yang jomplang itu. Dan pihak Sudin Sosial Jakarta Pusat tetap memerhatikan warga miskin di Menteng.
"Bukan berarti kita tutup mata. Tapi kita membantu melalui prosedur. Kan enggak bisa satu per satu orang diperhatikan karena banyak yang seperti itu," pungkasnya.
Secuil Kisah Warga Miskin di Menteng

Taang Baharudin (69) hidup di senja kala usia. Tubuh rentanya tak lagi mampu beraktivitas seperti biasanya.
Semenjak kaki kanannya membengkak akibat terbentur meja, Ta'ang lebih banyak duduk dan beristirahat di rumahnya yang tak layak huni.
Kakek itu sehari-hari tak memiliki penghasilan buat hidupnya. Pekerjaan fisik sudah jelas, tubuhnya tak lagi mampu.
Di rumah reyotnya di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat, itu, Ta'ang hidup bersama kedua adiknya dan satu keponakannya bernama Muslim (63), Jamaludin (52) dan Bagas (23).
Muslim kini lebih banyak duduk selonjoran beralaskan tikar di bawah lantai semen. Ia sudah tak bisa berjalan. Terlihat ada luka di kaki kirinya yang menganga dan masih basah.