PKS Adakan Bimtek Bagi Anggota Legislatif Perempuan, Ini yang Dibahas
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti anggota legislatif Perempuan PKS se-Indonesia.
TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti anggota legislatif Perempuan PKS se-Indonesia.
Acara Bimtek perempuan itu mengangkat tema 'Strategi Transformasi, Kolaboratif dan Kontributif Aleg Perempuan PKS se- Indonesia'.
Bimtek perempuan PKS ini digelar sejak Rabu, (22/6/2022) hingga Sabtu (25/6/2022) di Hotel Milenium, Jakarta Pusat.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan, dengan adanya bimtek diharapkan agar para anggota legislatif perempuan PKS dapat belajar serta saling berbagi pengalaman kepemimpinan di daerah masing-masing.
"Insya Allah bisa mengisi fungsi-fungsi baik budgeting, pengawasan, maupun legislating berfungsi secara optimal," kata Syaikhu, Rabu (22/6/2022) malam.
Baca juga: Banyak Pemilih Dukung Anies Baswedan Jadi Capres, PKS Tak Masalah Sang Gubernur Tak Gabung Parpol
Disampaikan Syaikhu, kehadiran anggota legislatif perempuan sangat penting untuk menjalankan peran sebagai wakil rakyat.
Utamanya dalam meloloskan kebijakan maupun peraturan bagi kepentingan masyarakat yang tak bisa diwakili oleh legislator pria.
“Ada hal-hal yang nggak bisa diwakili oleh laki-laki.
Khususnya terkait pembahasan UU menyangkut masalah keluarga, ibu dan maupun anak-anak,” kata Syaikhu.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, kehadiran perempuan sangat penting saat menyusun undang-undang karena tidak bisa diwakilkan laki-laki.
"Bagi kami aleg (anggota legislatif) perempuan bukan pelengkap tetapi mereka memiliki posisi strategis.
Baca juga: Bukan Jakarta, Politisi PKS Ungkap Fakta Buruknya Udara di 2 Tempat: Tangerang & Bekasi Lebih Kotor
Karena ada beberapa hal yang tidak bisa diwakili oleh bapak-bapak dalam buat UU, Perda, kejiwaan terkait dengan urusan ibu dan anak," kata Jazuli.
Dia berharap kegiatan bimtek kali ini mampu melahirkan kader-kader partai yang kelak akan menjadi pemimpin di tingkat pusat serta tingkat daerah untuk mewakili masyarakat.
"Nah, karena peran besar maka Fraksi PKS pusat punya kewajiban untuk meingkatkan kapasitas dan kemampuan dari aleg-aleg perempuan agar maksimal untuk kepentingan rakyat," ujar Jazuli.