Bukan Jakarta, Politisi PKS Ungkap Fakta Buruknya Udara di 2 Tempat: Tangerang & Bekasi Lebih Kotor
Politisi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli mengungkap fakta di balik buruknya kondisi udara di Jakarta. Ternyata 2 wilayah ini memiliki udara lebih buruk.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mengungkap fakta di balik buruknya kondisi udara di Jakarta dalam beberapa hari terakhir ini.
Ia menyebut, kondisi udara di daerah penyangga ibu kota jauh lebih buruk dibandingkan dengan Jakarta.
Hal ini diungkapkan MTZ berdasarkan data dari website penyedia data kualitas udara iqair.com (airvisual).
"Ternyata Jakarta bukan yang terburuk di Indonesia, tapi justru Tangerang dan Bekasi itu justru di atas Jakarta," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Tingginya polusi udara di wilayah penyangga ini pun berpengaruh terhadap kualitas udara di ibu kota.
Baca juga: Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Wagub Ariza Pasrah: Program Jakarta Langit Biru Perlu Waktu
Terlebih, banyak kawasan industri yang ada di wilayah Tangerang dan Bekasi.
"Jakarta sangat tergantung dengan daerah sekelilingnya. Sehingga saat arah angin mengarah ke Jakarta, maka Jakarta tetap akan menjadi kota yang kotor," ujarnya.

Data yang dilihat TribunJakarta.com, kondisi udara di kedua wilayah tersebut memang lebih buruk dibandingkan Jakarta.
Kawasan Pasar Kemis, Tangerang yang hingga pukul 16.00 WIB tercatat indeks kualitas udaranya berada di angka 154.
Kemudian, indeks kualitas udara di Bekasi juga menunjukan angka 132.
Sedangkan, indeks kualitas udara di ibu kota saat ini berada di kisaran 99.
Sejak dipimpin oleh Gubernur Anies Baswedan, beberapa upaya sudah dilakukan Pemprov DKI untuk menekan polusi udara.
Baca juga: Jangan Lepas Maskermu, Udara Jakarta Kembali Jadi yang Terbukur di Dunia Pagi Ini
Salah satunya dengan menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
"Beberapa program sebenarnya sudah jauh ke depan bagaimana sebuah kota diatur agar udaranya bersih. Sejak 2019 sudah diatur bagaimana Jakarta memiliki udara yang bersih," ujarnya.