Formula E

Politisi PDIP Ini Kaget Pemprov DKI Harus Bayar Lagi Commitment Fee Formula E Rp90,7 M

Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak kaget Pemprov DKI ternyata harus membayar lagi kekurangan commitment fee Formula E sebesar Rp90,7 miliar.

Kompas.com dan Bastien Roux / DPPI Bastien Roux / DPPI melalui AFP
Kolase Foto Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak dan Formula E. Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak kaget Pemprov DKI ternyata harus membayar lagi kekurangan commitment fee Formula E sebesar Rp90,7 miliar, Kamis (23/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak kaget Pemprov DKI Jakarta ternyata harus membayar lagi kekurangan commitment fee Formula E sebesar Rp90,7 miliar, Kamis (23/6/2022).

Parahnya lagi, utang puluhan miliar kepada Formula E Operations (FEO) ini pun tak pernah disampaikan ke publik.

"Penambahan 5 juta poundsterling ini mengagetkan, tidak pernah disampaikan secara terbuka atau transparan," ucapnya, Kamis (23/6/2022).

Ia pun mengaku baru mengetahui perihal utang ini dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2021.

Oleh karena itu, Anggota Komisi B DPRD DKI ini mempertanyakan dasar penandatangan kerja sama yang diteken Gubernur Anies bersama FEO pada 2019 lalu di New York.

Baca juga: Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan Unggah Kemesraan Saat Nonton Formula E: Semoga Menjalankan Amanah

Baca juga: Wagub Ariza Tak Tahu Perihal Soal Gelaran Formula E Masih Utang Rp 90,7 Miliar

"Ini jelas menggambarkan bahwa MoU di New York kehilangan martabat, tanpa makna. Ini jelas sudah mengorbankan APBD, tergesa-gesa dan tanpa perencanaan yang baik," ujarnya.

Mantan Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini pun menyebut penandatangan MoU ini menyalahi aturan karena diteken melebihi masa jabatan Gubernur Anies Baswedan.

Pasalnya, Anies akan lengser pada 16 Oktober 2022 mendatang dan kesepakatan soal penyelenggaraan Formula E diteken hingga 2024.

"Apa yang disembunyikan menimbulkan kecurigaan. MoU yang ditandatangani hingga 2024 huga masih harus diperdebatkan karena melewati masa kerja Anies sebagai Gubernur," tuturnya.

"BUMD tidaklah bersifat otonom, tetapi mengikuti perintah dan masa kerja Gubernur," sambungnya.

Wagub Ariza Tak Tahu Perihal Soal Gelaran Formula E Masih Utang Rp 90,7 Miliar

25 VERGNE Jean-Eric (fra), DS Techeetah, DS E-Tense FE21, 48 MORTARA Edoardo (swi), ROKiT Venturi Racing, Mercedes-EQ Silver Arrow 02, 09 EVANS Mitch (nzl), Jaguar TCS Racing, Jaguar I- Tipe 5, aksi pada Jakarta ePrix 2022, pertemuan ke-6 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA 2021-22, di Sirkuit e-Prix Internasional Jakarta dari 2 hingga 4 Juni, di Jakarta -
25 VERGNE Jean-Eric (fra), DS Techeetah, DS E-Tense FE21, 48 MORTARA Edoardo (swi), ROKiT Venturi Racing, Mercedes-EQ Silver Arrow 02, 09 EVANS Mitch (nzl), Jaguar TCS Racing, Jaguar I- Tipe 5, aksi pada Jakarta ePrix 2022, pertemuan ke-6 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA 2021-22, di Sirkuit e-Prix Internasional Jakarta dari 2 hingga 4 Juni, di Jakarta - (Foto Bastien Roux / DPPI Bastien Roux / DPPI melalui AFP)

Lagi-lagi seorang Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, lepas tangan terkait persoalan Formula E.

Masih segar diingatan ketika Ariza lepas tangan saat diberondong pertanyaan tentang ghaibnya sponsor Formula E pada Selasa (17/5/2022) lalu.

Sama seperti sebelumnya, ia langsung menyerahkan perkara terkait balap mobil listrik itu ke pihak penyelenggara, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Kali ini, Ariza, panggilan karibnya, ogah berbicara tentang utang commitment fee sebesar Rp 90,7 miliar kepada pihak Formula E Operations (FEO).

"Silakan ditanyakan pada Jakpro yang memahami dan mengerti apa yang menjadi penyebabnya," ucap Ariza di Balai Kota Jakarta, Senin (20/6/2022) malam.

Sebagai informasi, informasi soal utang Rp90,7 miliar kepada FEO ini terungkap dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2021.

Dalam laporan itu terungkap bahwa uang komitmen yang harus dibayar ternyata sebesar Rp 653 miliar atau setara 36 juta poundsterling.

Fakta ini berbeda dengan pernyataan Jakpro sebelumnya yang menyatakan bahwa commitment fee sebesar Rp 560 miliar atau setara 31 juta poundsterling cukup untuk menyelenggarakan Formula E hingga 2024 mendatang.

Ini artinya, masih ada kurang bayar sebesar Rp90,7 miliar atau setara 5 juta poundsterling yang harus dilunasi Pemprov DKI.

Ariza pun mengaku tak tahu sama sekali perihal besaran commitment fee yang justru membengkak ini.

"Saya juga baru dapat informasinya ini," kata Ariza.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved