Sisi Lain Metropolitan
Terkuak Misteri Lenyapnya Patung Dewa Hermes di Harmoni: Ternyata Mau Dikoyak Sosok Misterius Ini
Kabar buruk lain datang berikutnya datang dari seorang wartawan bahwa Patung Dewa Hermes itu sudah hilang.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Patung Dewa Hermes sempat bikin heboh lantaran lenyap dari Jembatan Harmoni.
Sebelumnya, patung itu pernah tumbang dan nyaris tercebur ke kali.
Bahkan, patung itu mau dikoyak-koyak atau dihancurkan oleh sosok ini.
Arkeolog senior, Candrian Attahiyat mengatakan Patung Dewa Hermes itu sempat terjatuh dari atas jembatan Harmoni.
Kabar buruk lain datang berikutnya datang dari seorang wartawan bahwa Patung Dewa Hermes itu sudah hilang.
"Itu awalnya jatuh, dikoyak-koyak sama entah orang gila atau siapa. Kebetulan ada wartawan langsung kontak saya malam itu. Akhirnya saya bikin laporan ke Dinas Kebudayaan dan Permuseuman saat itu," kata salah satu Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI tersebut kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Asal Mula Patung Hermes di Jembatan Harmoni: Tak Disukai Istri Pemiliknya Gara-gara Tampil Porno
Ternyata, ia menerima kabar bahwa patung itu tak hilang dan diketahui keberadaannya.

Patung Mercurius tersebut diamankan oleh Suku Dinas Pertamanan Jakarta Pusat saat itu.
"Sekarang yang asli dipasang di Museum Sejarah Jakarta, sedangkan di Harmoni itu adalah replikanya," tambah Candrian.
Sempat dijahili orang
Bila Patung Dewa Hermes bisa bicara, pasti dia akan bercerita banyak kisah tentang masa lalu kota ini.
Patung yang lahir di masa Batavia ini mungkin kesal juga dengan pengalaman yang dialaminya selama berdiri di atas Jembatan Harmoni, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Potret Kemiskinan di Jakarta: Koloni Manusia Kolong Tol Wiyoto Wiyono Memecut Diri Demi Hidup
Patung dewa perdagangan ini pernah juga dijahili oleh orang tak dikenal di tahun 1960.
Si patung dipakaikan celana oleh orang tak dikenal.
Kisah itu tertulis dalam buku 'Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta' karya Adolf Heuken.
"Pada tahun 1960-an orang picik mengenakan celana pada dewa ini, walaupun orang pada masa itu masih mandi di kali beberapa puluh meter ke utara tanpa bahan tekstil apapun pada tubuh mereka," tulis Adolf.
Tak hanya itu saja si Dewa Hermes dijahili.
Berdasarkan liputan TribunJakarta.com pada Selasa (16/4/2019), patung yang sudah diganti replika dikabarkan sempat dibalut kain di bagian kemaluan.
Namun, kain itu sudah dilepas lagi.
"Iya, kemarin memang saya lihat ada kain yang menutupi bagian kelamin patung itu," kata polisi saat itu.
Baca juga: Cerita Rumah Warga Miskin Menteng Disambangi DPRD: Tak Diberi Bantuan, Cuma Ditempel Stiker Doang
Polisi tak tahu menahu siapa yang memasang kain di patung itu.
"Orang iseng kali," pungkasnya seraya tertawa.