Macaca Fascicularis Nama Latin Monyet Ekor Panjang Resahkan Warga Pluit, Dikenal Suka Kepiting
Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang adalah primata asli Asia Tenggara. Dikenal dengan sebutan kera. Salah satu ciri khasnya suka kepiting.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Monyet ekor panjang yang meresakan warga perumahan mewah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, memiliki nama latin macaca fascicularis.
Beberapa hari terakhir ini, monyet ekor panjang ini terlihat mondar-mandir di atap rumah warga perumahan mewah Pluit, tepatnya di Jalan Pluit Karang Asri, RW 013 Kelurahan Pluit.
Binatang asli Asia Tenggara yang banyak tersebar di berbagai tempat di Asia, termasuk Indonesia, ini punya kesukaan makan kepiting.
Tak heran, dalam banyak literatur monyet ekor panjang atau biasa disebut kera, disebut juga sebagai monyet pemakan kepiting.
Dari sekian hewan liar, monyet ekor panjang sangat adaptif dan mampu mengikuti perkembangan peradaban manusia.
Baca juga: Ulah Monyet Buat ART dan Majikan di Perumahan Mewah Pluit Saling Tuduh Masalah Air Keran Luber
Menurut kajian Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor, monyet ekor panjang di Indonesia tersebar luas di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Berikut Ciri Khas dan Manfaat Monyet Ekor Panjang
- Hidup dalam kelompok sosial sebagai diurnal dan arboreal
- Penggerak berkaki empat
- Berenang dengan baik dan melompat ke air dari pohon terdekat
- Warna tubuh bervariasi dari abu-abu hingga cokelat kemerahan dengan bagian bawah lebih terang
- Rambut di ubun-ubun kepala tumbuh langsung ke belakang
- Wajahnya merah muda: laki-laki memiliki kumis pipi dan kumis, betina memiliki janggut dan bayi lahir hitam
- Panjang tubuh bervariasi antarsubspesies, 38–55 sentimeter dengan lengan dan kaki relatif pendek.
- Jantan lebih besar dengan berat 5-9 kilogram
- Betina dengan berat 3-6 kilogram
- Habitatnya di pesisir primer dan sekunder, magrove, rawa, dan hutan sungai
- Makanan 64 persen buah-buahan, kuncup, daun dan hewan seperti serangga, katak dan kepiting
- Ukuran wilayah jelajah sekitar 1,25 kilometer persegi
- Panjang lintasan harian sangat bervariasi antara 150 dan 1900 meter
- Tidur di pohon sore antara pukul 4 hingga 6 sore dan tinggal di sana sampai malam
- Banyak digunakan untuk studi farmakologi, pengembangan obat, pengujian obat, dan toksikologi
Sampai Korek Tong Sampah
Di perumahan mewah Pluit, monyet ekor panjang yang jumlahnya banyak ini kerap terlihat bergelantungan di kabel-kabel listrik, hingga mencari makan di tong sampah warga.
Kawanan monyet ekor panjang ini ada dewasa, ada juga yang masih anak-anak. Mereka bebas berkeliaran tak ubahnya itu habitatnya.
Diketahui, monyet ekor panjang ini keluar dari habitatnya di Suaka Margasatwa Muara Angke yang tak jauh dari perumahan mewah Pluit.
Tak sedikit monyet atau kera ini digunakan sejumlah orang untuk pertunjukan. Bahkan, monyet ini digunakan untuk berbagai percobaan kedokteran.
Tapi lain halnya di Sangeh, Bali, warga setempat menganggap monyet sebagai hewan yang keramat dan tidak boleh diganggu.
Itang, petugas dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), menjelaskan habitat monyet ekor panjang adalah hutan-hutan di kawasan pantai, termasuk kawasan mangrove.
Baca juga: Monyet Liar Masuk Perumahan Mewah Pluit: Sampah Berserakan, Atap Rumah Banyak yang Rusak