Mengenal Macaca Fascicularis, Monyet Ekor Panjang yang Berkeliaran di Perumahan Mewah Pluit
Kawnaan monyet liar menyerbu perumahan mewah Jalan Pluit Karang Asri, RW 013 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Warga di perumahan mewah Jalan Pluit Karang Asri, RW 013 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara sudah lama diresahkan keberadaan kawanan monyet yang tiap hari masuk permukiman.
Monyet-monyet ini berdiam di atap rumah warga, bermain di kabel-kabel listrik, hingga mencari makan dari tong sampah yang ada di dalam perumahan tersebut.
Tak hanya monyet dewasa, ada juga yang masih anak-anak dengan bebasnya berkeliaran seakan menganggap rumah-rumah mewah itu habitatnya sendiri.
Lantas, sebenarnya spesies monyet apa yang berkeliaran di perumahan itu?
Petugas dari Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), Itang mengungkapkan monyet yang berkeliaran di Pluit Karang Asri termasuk jenis monyet ekor panjang.
Baca juga: Ulah Monyet Buat ART dan Majikan di Perumahan Mewah Pluit Saling Tuduh Masalah Air Keran Luber
"Monyet ini disebut monyet ekor panjang yang mempunyai nama latin macaca fascicularis," kata Itang saat dikonfirmasi, Rabu (29/6/2022).
Itang menuturkan, habitat macaca fascicularis umumnya ialah hutan-hutan di kawasan pantai, termasuk kawasan yang dipenuhi mangrove.
Selain itu, hutan di dataran tinggi 1.300 meter di atas permukaan laut juga menjadi habitat dari monyet ekor panjang ini.
Meski tak menjelaskan penyebab hijrahnya monyet dari Suaka Margasatwa Muara Angke ke perumahan, Itang mengungkap jumlahnya.
Menurut Itang, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, ada sedikitnya 26 ekor monyet ekor panjang yang menetap di Pluit Karang Asri.
"Kami pernah mengecek daerah tersebut untuk penghitungan populasi, berdasarkan data ada 26 ekor di Pluit Karang Asri," ucapnya.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Suaka Margasatwa Muara Angke, Aripin mengatakan, saat ini setidaknya ada lebih dari 60 ekor monyet ekor panjang di kawasan hijau itu.
Monyet-monyet ekor panjang ini, kata Aripin, tercukupi dalam hal makanannya di Suaka Margasatwa Muara Angke.
"Salah satunya mangrove pidada dan buah nipah. Itu makanan mereka di sini," ucap Aripin di lokasi.
Namun, diduga monyet-monyet ini bosan dengan makanan yang itu-itu saja, sehingga mereka kerap kali keluar dari suaka margasatwa untuk menunggu pengguna jalan melintas dan memberi makanan.
Begitu pun sampai ada kawanan monyet yang pindah ke perumahan Pluit Karang Asri.

"Kalau di jalan raya, masyarakat kan sering ngasih makan tuh. Nah, kami mengimbau jangan dikasih makan di sana, supaya tidak terkait dengan kebiasaan mereka selalu di pinggir jalan itu," kata Aripin.
Diberitakan sebelumnya, puluhan monyet liar memasuki perumahan mewah di Jalan Pluit Karang Asri, RW 013 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (28/6/2022) petang.
Keberadaan monyet liar ini meresahkan warga setempat lantaran sering merusak rumah dan mengotori permukiman.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, keberadaan puluhan monyet liar ini dapat ditemui di beberapa rumah dalam komplek Pluit Karang Asri.
Monyet-monyet yang diduga lepas dari cagar alam Taman Suaka Margasatwa Muara Angke di belakang perumahan tersebut berkeliaran bebas seperti di habitatnya sendiri.
Kawanan monyet liar tersebut tampak berada di atap-atap rumah warga.
Tak jarang sebagian dari primata ini bergelantungan di kabel listrik maupun kabel utilitas yang terpasang di rumah-rumah warga.
Ada pula yang berguling di genting sebelum melompat dari satu rumah ke rumah lainnya.

Kawanan monyet ini membawa serta anak-anak mereka berkeliaran mencari makan di dalam perumahan mewah itu.
Salah seorang warga, Sigit (50) mengatakan, keberadaan monyet liar sudah yang memasuki perumahan Pluit Karang Asri sudah bertahun-tahun.
Menurut Sigit, hampir setiap hari puluhan monyet berkeliaran di atap rumah hingga ke jalanan dengan maksud mencari makan.
Bahkan, kawanan monyet itu seringkali mengotori permukiman dengan mengorek-ngorek tong sampah.
"Sehari-hari tiap pagi dia korek-korek tong sampah, diberantakin semua di jalan," kata Sigit saat ditemui di lokasi, Selasa petang.
Tak jarang pula monyet-monyet itu memasuki kediaman warga dan membuat seisi rumah berantakan.
Belum lagi kawanan primata ini merusak fasilitas di dalam perumahan mewah tersebut sehingga membuat warga resah.
"Ini mereka dari cagar alam di sebelah (perumahan). Terus terang saja kami warga resah," kata Sigit.
"Kabel-kabel, atap, parabola itu hancur semua," ucapnya lagi.
Warga pun berharap pemerintah bergerak melakukan sesuatu supaya monyet-monyet ini tak lagi berkeliaran dan meresahkan.