Mayat Dalam Karung di Kali Pesanggrahan
Amarah Pemuda 18 Tahun Meledak hingga Tega Habisi Nyawa Teman Rantau karena Ditendang saat Tidur
Kepada polisi, tersangka Rizki mengaku tega membunuh teman kerjanya sesama asal Lampung itu karena sakit hati dan dendam kerap dikasari.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sama-sama merantau dari Lampung di Ibu Kota Jakarta, Muhamad Rizki Ikmi Aryanto (18) tega menghabisi teman kerjanya, Aples Bagus Trion Langgeng (21).
Tersangka Rizki mengeksekusi teman kerjanya itu di ruko tempat mereka bekerja di Jalan RS Fatmawati Raya dan membuang mayat korban di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kepada polisi, tersangka Rizki mengakui motif pembunuhan teman kerjanya itu. Dia tega membunuh teman kerjanya sesama asal Lampung itu karena sakit hati dan dendam kerap dikasari.
Dan puncaknya, ia mengaku dibangunkan dari tidur dengan cara ditendang oleh korban.
"Awalnya korban dengan tersangka merupakan teman dan sama-sama dari Lampung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat merilis kasus ini di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022).
Meski berteman, lanjut Zulpan, korban diketahui kerap menerima perlakuan kasar dari korban.
Baca juga: Saksi Ungkap Detik-Detik Penemuan Mayat Dalam Karung di Kali Pesanggrahan: Diikat Batu Buat Pemberat
Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Antara Tumpukan Sampah Kali Krukut Jagakarsa
Tersangka Rizky disebut pernah menggadaikan motornya kepada korban seharga Rp 2 juta.
Namun, ketika hendak menebus motor tersebut, tersangka mengaku sulit untuk menemui korban. Hal itu membuat tersangka jengkel.

Dan puncak kekesalan tersangka terjadi pada Senin petang, 27 Juni 2022, sekitar pukul 18.30 WIB. Ketika itu, tersangka sedang tidur setelah menjalankan ibadah Salat Magrib.
"Tiba-tiba korban datang langsung menendang tersangka, sehingga tersangka kaget dan marah kepada korban," ujar Zulpan.
Keduanya lantas terlibat perkelahian di kamar tempat mereka menginap.
Di tengah-tengah perkelahian itu, tersangka melihat sebilah pisau yang terletak di atas meja.
"Tersangka mengambil pisau tersebut dan langsung menusuk korban pada bagian leher sebanyak tiga kali hingga korban sudah tidak bergerak lagi atau meninggal," ungkap Zulpan.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Keji Habisi Nyawa Wanita di Kosan, HP Korban Dijual Cuma Rp30 Ribu
Melihat korban sudah tak bernyawa ditambah darah yang berceceran di kasur, tersangka panik dan membersihan darah tersebut dengan bajunya.
Setelahnya, tersangka membungkus jasad Rizky menggunakan plastik sampah dan karung goni.

Selain itu, tersangka juga memasukkan bantal dan guling yang terdapat bercak darah korban ke dalam karung dengan tujuan untuk menghilangkan jejak.
"Setelah itu tersangka menunggu situasi di bawah sepi lalu tersangka membuang baju tersangka ke tempat sampah di pinggir jalan," jelas Zulpan.
"Selanjutnya tersangka mengeluarkan korban dengan menggunakan troli lalu korban dinaikkan ke atas sepeda motor Yamaha Aerox milik korban di bagian depan dengan posisi korban memanjang atau melintang, selanjutnya mayat korban dibawa ke kali Pesanggrahan dan dibuang di kali," tambahnya.
Mayat Aples pertama kali ditemukan oleh operator alat berat beko bernama Rano Barasa (35) pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 08.30 WIB.
Baca juga: Dihabisi Gegara Perkataan Tak Senonoh dan Jasadnya Dibuang ke Danau Gawir, Ternyata Korban Duda
Ketika itu Rano yang berprofesi sebagai petugas UPK Badan Air Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan tengah menjalakan tugas rutin membersihkan sampah di aliran Kali Pesanggrahan.
"Tadi kita aktivitas bekerja jam 08.00 dengan rekan-rekan empat rekan kerja saya di sini. Pas saya lagi aktivitas sekitar pukul 08.30, saya sedang mengoperasikan alat berat ini," kata Rano di lokasi.

Saat tengah melakukan pengerukan sampah menggunakan alat berat, Rano melihat karung berwarna putih yang terikat.
Merasa ada yang janggal, ia pun mengeruk karung tersebut hingga ke bantaran kali.
"Pas di cek, ini kayanya mayat. Jadi dengan spontanitas saya, karena saya juga lagi syok takut, saya lepas lagi ke air situ. Enggak lama kita koordinasi sama pengawas kita di sini, baru pengawas kita kontak pihak kepolisian," ujar dia.
Ia memaparkan, mayat tersebut terbungkus dua karung. Karung pertama menutupi kepala hingga pinggang.
Sedangkan karung kedua menutupi pinggang hingga ke ujung kedua kaki.
"Dua karung, jadi atas bawah, terus diikat dan kayaknya dikasih batu buat jadi pemberat," ungkap Rano.
Baca juga: Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Antara Tumpukan Sampah Kali Krukut Jagakarsa
Rano mengaku tidak dapat melihat secara jelas mayat pria tersebut sehingga tidak mengetahui ada atau tidaknya luka di tubuh korban.
"Kalau lukanya saya enggak tahu persis, karena ditutupin pakai karung. Pas dibuka dihalangin juga, sama tim inafis pakai tikar gitu. Jadi enggak bisa lihat jelas," tutur dia.