Mayat Perempuan Tanpa Identitas Mengambang di Antara Tumpukan Sampah Kali Krukut Jagakarsa

Mayat perempuan ditemukan mengambang di antara tumpukan sampah Kali Krukut di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022) pagi.

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas dan Tribun Jogja
Kolase Foto Ilustrasi mayat dan Kali Krukut. Mayat perempuan ditemukan mengambang di antara tumpukan sampah Kali Krukut di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022) pagi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sesosok mayat perempuan ditemukan mengambang di Kali Krukut di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2022) pagi.

Berdasarkan foto yang diterima TribunJakarta.com, mayat perempuan tersebut mengambang di antara tumpukan sampah.

Mayat perempuan itu tampak mengenakan kaos berwana coklat. Hampir seluruh bagian tubuhnya terlihat sudah membengkak.

"Jadi kita temukan itu di perbatasan antara Depok dengan Jagakarsa," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Wahid Key saat dihubungi wartawan, Kamis.

"Kondisi mayat itu sepertinya mengambang dari arah Depok, kalau tadi malam nggak ada laporan. Pagi itu memang ada pembukaan pintu aliran air, sehingga aliran air itu cukup deras," tambahnya.

Baca juga: Mayat Pria Dalam Karung di Kali Pesanggrahan: Ditikam di Ruko Fatmawati, Bercak Darah Jadi Bukti

Saat dievakuasi ke pinggir kali, polisi tidak menemukan identitas di tubuh mayat perempuan tersebut.

Menurut Wahid, berdasarkan hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh perempuan yang diperikirakan berusia 30 hingga 40 tahun itu.

Baca juga: Mayat Pria Dalam Karung di Kali Pesanggrahan Ternyata Korban Pembunuhan

"Belum ketahuan (identitas), pemeriksaan sementara dari petugas medis yang di ambulans tadi memang nggak ada bekas kekerasan," ungkap dia.

Wahid belum dapat memastikan penyebab kematian perempuan yang diperkirakan sudah mengambang di kali selama 3 hari itu.

"Karena tidak ada identitasnya, kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk melakukan visum dan otopsi untuk mengetahui lebih dalam," tutur Wahid.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved