Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta

Anak Tino Sidin Tak Mau Ambil Pusing, Polemik Nama Jalan Ayahnya Diserahkan ke Warga DKI

Penggantian nama Jalan Cikini VII di Menteng Jakarta Pusat menjadi Jalan Tino Sidin menuai protes dari warga setempat.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
www.tamantinosidin.net
Pelukis dan guru gambar Tino Sidin - Penggantian nama Jalan Cikini VII di Menteng Jakarta Pusat menjadi Jalan Tino Sidin menuai protes dari warga setempat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Penggantian nama Jalan Cikini VII di Menteng Jakarta Pusat menjadi Jalan Tino Sidin menuai protes dari warga setempat.

Anak bungsu Tino Sidin, Panca Takarayati (56), enggan ambil pusing.

"Seperti yang saya sampaikan kemarin, itu tergantung wewenang Pemerintah DKI. Itu kesepakatan antar Pemerintah dan Warga DKI saja," katanya saat dibubungi TribunJakarta.com pada Kamis (30/6/2022).

Takariyati mengaku bangga usai nama ayahnya dijadikan nama jalan di Cikini

Pihak keluarga tetap berharap nama ayahnya bisa diterima oleh warga DKI khususnya warga di sekitar jalan tersebut.

Baca juga: Bukan Sekadar Guru Gambar, Tino Sidin Pernah Ngumpet di Sumur Mati Zaman Jepang Gara-gara Ini

"Kami dari keluarga tentunya merasa senang dan bangga. Kami mengapresiasi sekali (Penamaan jalan itu)," ujarnya.

Mendiang Tino Sidin lebih dikenal seorang pelukis dan guru gambar legendaris tanah air.

Pelukis sekaligus guru gambar Tino Sidin. Nama Tino Sidin diguanakan sebagai pengganti nama Jalan Cikini VII di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat
Pelukis sekaligus guru gambar Tino Sidin. Nama Tino Sidin diguanakan sebagai pengganti nama Jalan Cikini VII di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat (ISTIMEWA/Kolase Tribun Jakarta)

Seniman asli Tebing Tinggi, Sumatera Utara tersebut memiliki acara televisi populer di era 1980-an di Stasiun TVRI bernama "Gemar Menggambar".

"Ya bagus" merupakan kata pujian yang kerap diucapkan Tino Sidin saat memuji hasil karya anak-anak di acara TV itu. 

Namun, keaktifannya tak hanya dalam dunia seni semata. 

Sejak muda, ia sudah aktif dalam kegiatan kepanduan atau pramuka. 

Berdasarkan artikel yang ditulis Kepala Museum TNI AU, Kolonel Sus Yuto Nugroho, Tino menjadi saksi jatuhnya Pesawat Dakota VT-CLA yang menewaskan salah satunya Komodor Muda Udara A. Adisutjipto.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Daoed Joesoef, menyebut Tino menjadi orang pertama yang membantu mengevakuasi jatuhnya pesawat tersebut.

Nama Jalan Cikini VII di Keluharan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, diganti jadi Jalan Tino Sidin. Jalan tersebut jadi satu dari 22 nama jalan yang diganti Anies Baswedan dan mendapat protes warga dan direspons keluarga Tino Sidin.
Nama Jalan Cikini VII di Keluharan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, diganti jadi Jalan Tino Sidin. Jalan tersebut jadi satu dari 22 nama jalan yang diganti Anies Baswedan dan mendapat protes warga dan direspons keluarga Tino Sidin. (Kolase TribunJakarta.com/tamantinosidin.net)

Tino juga dekat dengan Presiden Soekarno.

Ia pernah mendapatkan perintah dari Bung Karno sebagai sukarelawan untuk mengganyang Malaysia. 

Tino Sidin diminta membantu negara dalam menghadapi konfrontasi melalui ilmu kebatinan. Diketahui, Tino dikenal memiliki kemampuan ilmu tersebut. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved