Cerita Kriminal
Bocah di Bima Dikira Akhiri Hidup, Posisi Tali dan Kaki Korban Buat Polisi Curiga: Tak Bisa Dikecoh
Pura-pura bangun tidur lalu teriak temukan jasad adik tirinya, akting pemuda di Bima ini tak bisa kibuli polisi.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pemuda berinisial HR (22) di Desa Teke, Kecamatan Palibelo Bima seketika berteriak hingga mencuri perhatian tetangga sekitarnya.
Penyebab HR berteriak karena melihat adik iparnya, bocah 11 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar tergantung di kolong rumahnya dalam keadaan meninggal dunia.
Namun siapa sangka, HR hanya pura-pura saja menemukan jasad adik iparnya tersebut di kolong rumah.
Pasalnya, di balik kematian bocah malang yang terlihat bak bunuh diri itu adalah akibat dari perbuatan keji HR.
Baca juga: Mayat Pria Dalam Karung di Kali Pesanggrahan Ternyata Korban Pembunuhan
Mulanya memang, warga mengira korban meninggal dunia karena bunuh diri lantaran ditemukan dalam kondisi bergelantungan dengan tali di leher.
Karena kejadian sangat mendadak, warga langsung membawa jasad korban ke puskesmas untuk divisum.
Warga sebelumnya sempat heran, lantaran korban sebelum meninggal masih terlihat menjalani aktivitas seperti biasa, bermain dan bercanda bareng temannya.

Fakta ini juga yang akhirnya membuat polisi mencurigai penyebab kematian korban bukan karena bunuh diri tapi dibunuh seseorang.
Ya, seseorang tersebut adalah HR yang kejahatannya akhirnya terungkap 2 pekan setelah jasad korban ditemukan.
Emosi tak dipinjami duit
HR kini sudah ditangkap polisi lantaran membunuh bocah kelas 3 SD tersebut.
Pemuda tersebut juga sudah mengakui melakukan pembunuhan kepada adik iparnya gara-gara masalah sepele yakni pinjam duit.
Emosi HR tak bisa dibendung setelah adik iparnya itu tak memberikannya pinjaman uang.
Hingga akhirnya pembunuhan itu terjadi tepatnya pada Rabu (15/6/2022) sekira pukul 07:00 Wita.
Korban yang baru kembali dari sawah untuk mencari jamur memasuki kolong rumah.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Keji Habisi Nyawa Wanita di Kosan, HP Korban Dijual Cuma Rp30 Ribu
HR langsung ikuti korban dengan niat untuk meminjam uang, tetapi korban menolak.
"Karena menolak, secara berhadapan HR mencekik leher korban dengan kedua tangannya, sehingga korban terjatuh ke tanah," kata Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka dikutip dari TribunLombok.com.
Tak sampai situ, HR lantas membalik tubuh korban yang saat itu masih memberontak dan mengambil tali yang ada di sampingnya.

HR kemudian mulai mencekik sambil menindih tubuh korban menggunakan lutut.
Aksi itu menyebabkan korban meninggal dunia.
HR berusaha sesempurna mungkin menutupi kejahatannya dengan membuat kematian korban bak bunuh diri.
HR membuat simpul menggunakan tali pada leher korban dan mengaitkannya ke kayu penyangga rumah tersebut.
Setelah semua selesai, HR kemudian kembali naik ke rumah seolah tak terjadi apapun.
Sampai sekira pukul 10.30 WITA, HR berpura-pura baru bangun tidur kemudian mencari korban di kolong rumah dan berteriak sehingga didengar dua tetangganya.
Hingga akhirnya kejadian tersebut heboh dan diduga korban bunuh diri.
Baca juga: Tubuh Bayi Mungil Itu Memar Dianiaya Ibu, Jasadnya Hendak Dikuburkan Setelah 3 Hari Liburan di Yogya
Polisi tak bisa dikibuli
"Tapi polisi tidak bisa dikecoh dengan rekayasanya itu," tegas Adib.
Sesempurna apapun ditutupi HR, polisi tak mempan dikibuli.

Polisi menemukan kejanggalan-kejanggalan yang ditinggalkan HR setelah membunuh adik iparnya itu.
Dari hasil olah TKP, tinggi kolong rumah dari tanah ke kayu palang tempat mengikat tali hanya 129 centimeter.
Sementara tinggi badan korban adalah 125 centimeter. Artinya, kaki korban masih mungkin untuk meyentuh tanah.
Lantaran jarak antara tanah dengan kaki hanya 4 meter.
Selain itu, kejanggalan lain diungkap para saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut.
Mereka menyatakan, pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang.
Sedangkan kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah.
Baca juga: Detik-detik Pembunuhan di Kapal Cumi Muara Angke, Korban Baru Tanya Alasan Langsung Ditikam 17 Kali
"Tali simpul berada di samping kiri leher korban," tambah Adib.
Polisi akhirnya menangkap HR dan mengakui memang melakukan pembunuhan kepada adik iparnya.
HR sudah ditahan di Polres Bima untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(TribunJakarta/TribunLombok)